Suara.com - Apa jadinya jika sandal jepit sederhana yang biasa kita pakai ke pantai bertemu dengan kemewahan runway Milan? Jawabannya ada dalam kolaborasi Havaianas dan Dolce & Gabbana yang kembali hadir untuk tahun 2025.
Sebuah pertemuan dua dunia yang tampaknya tak berkaitan, namun kolaborasi ini justru melahirkan karya mode yang segar dan memesona.
Di tengah arus mode yang kian cepat berubah, flip-flop mungkin terlihat sebagai simbol kenyamanan yang tak lekang oleh waktu.
Tapi siapa sangka, alas kaki santai ini justru berhasil mendapat tempat di dunia fashion high-end, bahkan di tengah sorotan runway dan street style internasional.
Lewat kolaborasi terbarunya, Havaianas dan Dolce & Gabbana kini menghadirkan koleksi sandal yang bukan hanya nyaman dan fungsional, tapi juga sarat estetika, cerita budaya, serta eksplorasi desain.

Keunikan dan Makna dari Koleksi
Seperti yang telah kita ketahui, Havaianas dikenal luas sebagai merek asal Brasil yang merevolusi cara pandang terhadap sandal jepit sejak kemunculannya di tahun 1962.
Sementara Dolce & Gabbana, dengan DNA Italia yang kuat, adalah ikon mode dunia yang lekat dengan kemewahan dan glamor khas Mediterania. Ketika keduanya bersatu, hasilnya adalah perpaduan unik antara keceriaan tropis dan keanggunan mode haute couture.
Edisi kedua dari kolaborasi ini menampilkan tiga konsep utama yang menandai evolusi flip-flop sebagai fashion item. Pertama, model platform berwarna eksklusif dengan tali macramé yang bold, cocok bagi mereka yang ingin tampil mencolok namun tetap kasual.
Baca Juga: Bersuara Melalui Karya: Bagaimana Perempuan Menggunakan Seni untuk Perubahan
Kedua, hadirnya motif bunga dan daun tropis yang dirancang dengan sentuhan handmade, menampilkan keahlian kerajinan tangan dari Brasil. Dan ketiga, motif animal print yang semakin ekspresif lewat detail bulu sintetis, mengingatkan kita akan signature style dari Dolce & Gabbana yang berani dan teatrikal.