suara hijau

Pulihkan Laut, Perkuat Pesisir: Aksi Midea Tanam Koral dan Rumput Laut di Tidung Kecil

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 19 Mei 2025 | 20:37 WIB
Pulihkan Laut, Perkuat Pesisir: Aksi Midea Tanam Koral dan Rumput Laut di Tidung Kecil
Ilustrasi batu koral. (Pexels/Tina Nord)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekosistem laut Indonesia, yang kaya akan keanekaragaman hayati, tengah menghadapi tekanan berat akibat perubahan iklim, polusi, dan aktivitas manusia. Terumbu karang (koral), yang menjadi habitat penting bagi berbagai spesies laut, kini berada dalam kondisi genting.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa sekitar 35 persen terumbu karang di Indonesia mengalami pemutihan atau kerusakan. Hal serupa juga terjadi pada rumput laut, yang padahal berperan besar dalam menyerap karbon, menstabilkan pesisir, dan menjadi sumber penghidupan masyarakat lokal.

Di tengah ancaman tersebut, upaya pemulihan ekosistem laut tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Peran serta sektor swasta dan masyarakat sipil menjadi krusial untuk menyelamatkan laut yang makin rentan. Salah satu inisiatif positif datang dari Midea Electronics Indonesia dalam rangka merayakan 15 tahun eksistensinya di Indonesia.

Penanaman Rumput Laut. (Dok. Istimewa)
Penanaman Rumput Laut. (Dok. Istimewa)

Lewat program bertajuk Midea Blue Wave, perusahaan ini melakukan aksi nyata pelestarian lingkungan pada Sabtu, 17 Mei 2025 di Pulau Tidung Kecil, Jakarta. Dalam kegiatan ini, mereka bersama Komunitas Peduli Lingkungan Mangrove Jakarta menanam 1.000 koral dan 500 kilogram rumput laut di kawasan pesisir.

Inisiatif ini bukan sekadar simbolis. Penanaman koral dan rumput laut merupakan bagian penting dari solusi jangka panjang menghadapi krisis iklim dan degradasi lingkungan laut. Koral berfungsi sebagai pelindung alami garis pantai dari abrasi, serta rumah bagi ribuan spesies laut.

Sementara rumput laut menyimpan potensi besar untuk mitigasi perubahan iklim karena mampu menyerap karbon 30 kali lebih efektif daripada hutan daratan.

Tak hanya itu, rumput laut juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat pesisir, terutama pelaku UMKM. Hasil panen dapat diolah menjadi berbagai produk, mulai dari makanan, pupuk organik, hingga bahan baku industri kecantikan dan kesehatan.

“Kami berharap, penanaman rumput laut ini tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi sumber pendapatan baru bagi warga pesisir. Kami ingin mendorong kemandirian ekonomi lokal sekaligus menjaga keberlanjutan laut,” ujar Astri Purnamasari, Head of HR Department Midea Electronics Indonesia.

Selain penanaman, mereka juga memberikan donasi peralatan elektronik kepada warga Pulau Tidung Kecil sebagai bentuk dukungan terhadap aktivitas sehari-hari mereka. Langkah ini memperkuat relasi jangka panjang antara perusahaan dan komunitas lokal yang terlibat langsung dalam pelestarian lingkungan.

Baca Juga: Pemerintah Prabowo Mau Kembangkan Bioavtur dari Rumput Laut

“Midea Blue Wave adalah cerminan dari keyakinan kami bahwa bisnis harus berjalan selaras dengan prinsip keberlanjutan. Kami ingin tumbuh bersama masyarakat dan lingkungan,” ujar Jack Ding, President Director Midea Electronics Indonesia.

Upaya ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat. Pemerintah telah menekankan pentingnya pelestarian ekosistem pesisir sebagai bagian dari strategi nasional menghadapi krisis iklim.

Mereka menegaskan komitmennya terhadap prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dengan kolaborasi berbagai pihak, dari sektor swasta hingga komunitas lokal, pemulihan ekosistem laut bukanlah mimpi. Ia adalah langkah nyata menuju masa depan yang lebih bersih, hijau, dan inklusif.

Peran Vital Terumbu Karang dalam Menjaga Ekosistem Laut

Sama seperti manusia yang butuh rumah untuk tinggal dan tumbuh, biota laut juga memerlukan tempat yang aman untuk hidup, berkembang biak, dan berlindung dari ancaman. Di sinilah pentingnya peran terumbu karang sebagai penopang utama ekosistem laut.

Terumbu karang tak hanya indah dipandang, tapi juga memegang peranan krusial dalam menjaga keseimbangan kehidupan bawah laut. Berikut beberapa manfaat utama terumbu karang bagi laut dan penghuninya:

Habitat Bagi Ribuan Spesies Laut

Terumbu karang adalah rumah bagi berbagai makhluk laut—mulai dari ikan, moluska, udang-udangan (krustasea), hingga organisme mikroskopis. Struktur kompleks karang menyediakan ruang perlindungan dari predator, tempat pemijahan, hingga lokasi berkembang biak.

Bagi ikan-ikan karang, ekosistem ini menjadi tempat yang ideal untuk bertelur dan membesarkan anak-anaknya. Kehadiran terumbu karang membantu menjaga kelangsungan hidup berbagai spesies laut yang saling bergantung satu sama lain.

Penyaring Alami Air Laut

Terumbu karang berfungsi layaknya filter alami yang menjaga kejernihan dan kualitas air laut. Mereka mampu menyerap partikel organik dan kelebihan nutrisi yang terbawa arus. Fungsi ini sangat penting untuk mencegah eutrofikasi, yaitu kondisi ketika nutrisi berlebih memicu pertumbuhan alga yang tidak terkendali, yang pada akhirnya bisa merusak ekosistem lain di sekitarnya.

Dengan menjaga kadar nutrisi tetap seimbang, terumbu karang juga memastikan cahaya matahari bisa menembus ke dasar laut. Hal ini mendukung proses fotosintesis organisme laut lainnya, termasuk rumput laut dan alga.

Penguat Rantai Makanan Laut

Terumbu karang adalah pusat kehidupan yang menopang jaringan makanan laut. Ekosistem ini menjadi tempat hidup bagi alga bersimbiosis, seperti zooxanthellae, yang berperan sebagai produsen utama melalui proses fotosintesis.

Energi yang dihasilkan alga ini menjadi sumber makanan bagi konsumen primer, seperti ikan pemakan tumbuhan. Selanjutnya, energi mengalir ke konsumen sekunder dan predator tingkat atas, membentuk rantai makanan yang kompleks dan saling terkoneksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI