suara hijau

Panduan Snorkeling Ramah Lingkungan: Nikmati Keindahan Laut dan Terumbu Karang Tanpa Merusak

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 20 Mei 2025 | 16:57 WIB
Panduan Snorkeling Ramah Lingkungan: Nikmati Keindahan Laut dan Terumbu Karang Tanpa Merusak
Ilustrasi snorkeling (Pexels.com/Richard Segal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia. Dari Raja Ampat hingga Wakatobi, perairan kita menyimpan harta karun bawah laut berupa terumbu karang berwarna-warni, rumah bagi jutaan makhluk laut.

Namun, di balik keindahan itu, ekosistem terumbu karang kini menghadapi tekanan berat. Aktivitas manusia, perubahan iklim, hingga pariwisata yang tak terkendali menjadi ancaman nyata.

Salah satu bentuk pariwisata bahari yang paling digemari adalah snorkeling. Tapi tanpa kesadaran dan tindakan yang bertanggung jawab, kegiatan ini bisa menjadi pemicu kerusakan bagi terumbu karang yang rapuh.

Terumbu Karang: Fondasi Kehidupan Laut yang Rentan

Terumbu karang bukan sekadar hiasan laut. Mereka adalah ekosistem penting yang menopang sekitar 25% dari seluruh spesies laut dan mendukung mata pencaharian sekitar 500 juta orang di dunia.

Karang dibentuk oleh hewan kecil bernama polip karang, yang hidup berkoloni dan membentuk struktur keras selama ribuan tahun.

Namun, keindahan ini juga sangat rentan. Tekanan sekecil apapun, seperti injakan kaki atau sentuhan tangan saat snorkeling, bisa merusak jaringan halus karang dan memicu kematiannya.

Ancaman Besar Terhadap Terumbu Karang

Menurut para ahli kelautan, ada lima ancaman utama yang mempercepat kehancuran ekosistem terumbu karang:

Baca Juga: Pulau Hoga, Punya Pesona Alam Bawah Laut yang Memesona

1. Perubahan Iklim

Peningkatan suhu laut menyebabkan coral bleaching atau pemutihan karang. Saat stres karena suhu tinggi, karang mengusir alga zooxanthellae yang hidup bersimbiosis dengannya, mengakibatkan karang menjadi pucat dan kehilangan sumber energi utamanya.

2. Polusi dari Daratan

Limbah pertanian, industri, dan sampah plastik mencemari lautan, mengganggu keseimbangan ekosistem dan membunuh makhluk laut termasuk karang.

3. Penangkapan Ikan yang Merusak

Penggunaan bom atau sianida untuk menangkap ikan tidak hanya membunuh ikan target, tapi juga menghancurkan struktur terumbu karang yang memerlukan ratusan tahun untuk pulih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI