suara hijau

Mengubah Fast Fashion Menjadi Fashion yang Berkelanjutan: Langkah yang Perlu Dilakukan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 20 Mei 2025 | 17:27 WIB
Mengubah Fast Fashion Menjadi Fashion yang Berkelanjutan: Langkah yang Perlu Dilakukan
Ilustrasi fashion, tren fast fashion. (Pexels/MART PRODUCTION)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkembangan tren fashion yang cepat dari masa ke masa membuat brand fast berlomba-lomba menghadirkan koleksi terbaru untuk menarik pasar.

Tren ini, yang disebut fast fashion oleh analis, semakin populer karena dilakukan oleh berbagai macam brand di dunia.

Sayangnya, di balik tren fast fashion, ada permasalahan serius yang menjadi perhatian global.

Industri fast fashion ternyata menyumbang limbah dalam jumlah besar dan menjadi salah satu penyebab pencemaran secara global.

Data dari Global Fashion Agenda menunjukkan bahwa industri fashion menghasilkan 92 juta ton limbah tekstil setiap tahunnya.

Bahkan, angka ini setara dengan satu truk sampah pakaian yang dibakar atau dikirim ke tempat pembuangan akhir setiap detiknya.

Hal ini menjadi bukti bahwa industri fast fashion menjadi salah satu sektor yang paling mencemari di dunia.

Melansir laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), industri fast fashion bertanggung jawab atas sekitar 8 persen emisi gas rumah kaca secara global.

Tak hanya mencemari udara, industri fashion juga menggunakan air dalam jumlah yang berlebihan. Setiap tahunnya, sektor ini menggunakan sekitar 215 triliun liter air dalam produksinya.

Baca Juga: Rumah Tamadun Sukses Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan

Selain itu, limbah air yang dihasilkan juga sudah tercemar oleh ribuan bahan kimia yang dipakai dalam proses produksinya.

Zat kimia berbahaya tersebut dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti mencemari lingkungan dan mengganggu ekosistem air.

Paparan bahan kimia dari limbah juga berisiko bagi kesehatan manusia, menyebabkan alergi, penyakit kulit, hingga berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Walaupun dampak negatif dari fast fashion sudah jelas terlihat, produksi pakaian masih terus berlangsung dalam skala besar.

Banyak perusahaan yang lebih memprioritaskan kecepatan produksi untuk mengejar tren yang terus berganti tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan.

Tren fashion yang cepat berubah juga membuat konsumen cepat bosan dengan pakaian yang mereka miliki. Tak sedikit masyarakat yang membeli pakaian hanya untuk dipakai satu atau dua kali, lalu dibuang karena sudah merasa bosan atau tidak sesuai dengan tren terbaru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI