Sejarah Golf: Olahraga 'Orang Berduit' Tapi Tak Disukai Meriam Bellina

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 20 Mei 2025 | 19:11 WIB
Sejarah Golf: Olahraga 'Orang Berduit' Tapi Tak Disukai Meriam Bellina
Ilustrasi olahraga golf (Pexels/Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Golf menjadi permainan modern pada tahun 1888 setelah dibawa oleh dua pemain golf dari Skotlandia yang merantau ke Amerika Serikat.

Kedua sosok tersebut yakni John Reid dan Robert Lockhart yang akhirnya mempopulerkan aturan-aturan golf modern.

Reid juga berperan untuk membentuk klub golf yang ikut membuat olahraga ini menjamur.

Tak jauh berbeda dengan perkembangannya di dunia, golf di Indonesia juga identik dengan keberadaan klub golf di masa Hindia Belanda, tepatnya sekitar tahun 1872.

Mengutip sumber kontemporer, kehadiran Golf di Indonesia muncul berkat Batavia Golf Club.

Batavia Golf Club didirikan oleh Mr. A. Gray dan Mr. T.C Wilson yang membeli sepetak tanah di kawasan Gambir (dahulu kawasan tersebut bernama Koningsplein).

Hanya orang-orang tertentu yang dapat ikut serta dalam klub golf tersebut. Lebih lanjut dalam masa-masa perkembangan awal golf di Indonesia, hanya orang-orang Eropa yang bergabung dalam klub-klub golf tersebut.

Lambat laun setelah Indonesia merdeka, masyarakat pribumi mulai masuk ke dalam keanggotaan klub golf.

Batavia Golf Club akhirnya berganti nama menjadi Djakarta Golf Klub, menandakan era baru dalam dunia golf di Tanah Air.

Baca Juga: Kapan QRIS Berlaku di Indonesia? Ini Sejarah QRIS dan Keunggulannya

Beberapa tokoh pribumi yang terlibat aktif dalam mengembangkan golf di Indonesia adalah Mr. Senu Abdul Rahman dan E. Martadinata.

Golf kini menjadi olahraga yang digemari oleh orang-orang berduit. Berkat populernya golf di kalangan orang kaya, golf menjadi simbol kesejahteraan sosial yang menandakan kesuksesan atau kekayaan seseorang.

Tak salah jika golf kini menyandang status sebagai 'olahraga orang kaya' berkat sejarah dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI