Sejarah Golf: Olahraga 'Orang Berduit' Tapi Tak Disukai Meriam Bellina

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 20 Mei 2025 | 19:11 WIB
Sejarah Golf: Olahraga 'Orang Berduit' Tapi Tak Disukai Meriam Bellina
Ilustrasi olahraga golf (Pexels/Pixabay)

Suara.com - Golf menjadi olahraga yang diminati oleh para orang kaya, dari pejabat, pebisnis, hingga para artis papan atas.

Namun uniknya, aktris kondang Meriam Bellina tak menyukai olahraga yang satu ini.

Dalam sebuah acara bincang-bincang, Meriam Bellina mendapat pertanyaan soal olahraga favoritnya.

Aktris yang dikenal dengan peran-peran tokoh judes ini ternyata suka sekali mendaki gunung dan menikmati pemandangan alam dalam perjalanan mencapai puncak.

Sebenarnya, Meriam Bellina tak pilih-pilih soal olahraga yang ia tekuni. Kendati demikian, ada satu olahraga yang Meriam Bellina hindari yakni golf.

Peraih Piala Citra kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik ini tak menemukan kesenangan kala ia bermain golf, sehingga ia tak menyukai 'olahraga orang kaya' satu ini.

“Aku paling suka mendaki gunung. Semua olahraga kusukai, kecuali golf. Mungkin aku belum merasakan kenikmatannya, kali ya," ujar Meriam Bellina dalam sebuah wawancara, dikutip Selasa (20/5/2025).

Golf punya sejarah yang kaya dan memiliki citra sebagai olahraga yang bergengsi.

Masuknya golf ke Indonesia juga tak terlepas dari peran-peran klub golf yang diperuntukkan bagi mereka yang berduit.

Baca Juga: Kapan QRIS Berlaku di Indonesia? Ini Sejarah QRIS dan Keunggulannya

Berkembang hingga mendunia dan masuk ke Indonesia

Golf (Unsplash/Courtney Cook).
Golf (Unsplash/Courtney Cook).

Sejarawan Rudolph Brasch menemukan catatan kuno bahwa ada olahraga serupa dengan golf di masa Romawi kuno.

Olahraga tersebut dikenal sebagai paganica dan punya aturan yang menjadi cikal bakal golf modern.

Charles McGrath, penulis buku The Ultimate Golf Book kemudian menarik benang merah bahwa olahraga kuno tersebut akhirnya bertahan karena dimainkan oleh orang-orang di Eropa Barat seperti Prancis dan Skotlandia.

Aturan main dan penyebutan nama golf di kedua negara tersebut awalnya beragam, sebelum adanya golf modern yang menyatukan aturan menjadi baku dan padu.

Disimpulkan bahwa para bangsawan di kedua negara tersebut berjasa untuk mengembangkan permainan golf yang bertahan hingga zaman modern.

Adapun hingga abad ke-17, olahraga yang menjadi cikal bakal golf tersebut terus menerus dimainkan.

Golf menjadi permainan modern pada tahun 1888 setelah dibawa oleh dua pemain golf dari Skotlandia yang merantau ke Amerika Serikat.

Kedua sosok tersebut yakni John Reid dan Robert Lockhart yang akhirnya mempopulerkan aturan-aturan golf modern.

Reid juga berperan untuk membentuk klub golf yang ikut membuat olahraga ini menjamur.

Tak jauh berbeda dengan perkembangannya di dunia, golf di Indonesia juga identik dengan keberadaan klub golf di masa Hindia Belanda, tepatnya sekitar tahun 1872.

Mengutip sumber kontemporer, kehadiran Golf di Indonesia muncul berkat Batavia Golf Club.

Batavia Golf Club didirikan oleh Mr. A. Gray dan Mr. T.C Wilson yang membeli sepetak tanah di kawasan Gambir (dahulu kawasan tersebut bernama Koningsplein).

Hanya orang-orang tertentu yang dapat ikut serta dalam klub golf tersebut. Lebih lanjut dalam masa-masa perkembangan awal golf di Indonesia, hanya orang-orang Eropa yang bergabung dalam klub-klub golf tersebut.

Lambat laun setelah Indonesia merdeka, masyarakat pribumi mulai masuk ke dalam keanggotaan klub golf.

Batavia Golf Club akhirnya berganti nama menjadi Djakarta Golf Klub, menandakan era baru dalam dunia golf di Tanah Air.

Beberapa tokoh pribumi yang terlibat aktif dalam mengembangkan golf di Indonesia adalah Mr. Senu Abdul Rahman dan E. Martadinata.

Golf kini menjadi olahraga yang digemari oleh orang-orang berduit. Berkat populernya golf di kalangan orang kaya, golf menjadi simbol kesejahteraan sosial yang menandakan kesuksesan atau kekayaan seseorang.

Tak salah jika golf kini menyandang status sebagai 'olahraga orang kaya' berkat sejarah dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Kontributor : Armand Ilham

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI