Suara.com - Kulit terasa tidak nyaman, kusam, atau bahkan muncul garis-garis halus? Kamu mungkin berpikir itu tanda kulit kering, padahal bisa jadi ini adalah kulit dehidrasi.
Walau sering tertukar, kulit dehidrasi dan kulit kering merupakan dua kondisi yang berbeda serta membutuhkan penanganan spesifik.
Memahami perbedaan keduanya sangat penting agar kamu dapat memberikan perawatan yang tepat. Lantas apa saja tanda-tanda kulit dehidrasi dan bagaimana membedakannya dengan kulit kering? Simak penjelasan berikut ini.
Tanda Kulit Dehidrasi
![Ilustrasi wanita lagi khawatir kulitnya [freepik.com]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/Eh1yAcxuvjRIf47asftHICbb5vWIHemi.png)
Kulit dehidrasi terjadi ketika tubuh kekurangan cairan yang ditandai dengan kulit terasa kering dan terlihat kusam. Dikutip dari Alodokter, hampir 64% struktur kulit kita terdiri dari air, yang sangat penting untuk menjaga elastisitas lapisan terluar kulit (epidermis) dan mencegah kekeringan.
Saat tubuh kekurangan cairan, kinerja berbagai organ termasuk kulit menjadi kurang optimal. Selain kurang minum air putih, dehidrasi kulit juga bisa dipicu oleh hilangnya cairan tubuh dalam jumlah besar akibat diare, muntah, demam, keringat berlebih, atau sering buang air kecil.
Ciri-ciri atau gejala kulit dehidrasi yang umum meliputi kulit yang terasa kering dan gatal, tampak kusam, serta kurang elastis. Untuk mengatasi dan mencegah kulit dehidrasi, langkah paling efektif adalah memenuhi kebutuhan cairan tubuh yakni dengan minum minimal 8 gelas air putih setiap hari. Selain itu, beberapa tips lain yang bisa membantu antara lain:
- Kurangi konsumsi minuman beralkohol.
- Minum air yang cukup saat olahraga.
- Hindari mandi dengan air panas karena dapat menghilangkan kelembapan alami kulit.
- Gunakan pelembap untuk menjaga hidrasi kulit.
- Pakai humidifier, terutama jika sering berada di ruangan ber-AC.
- Tingkatkan asupan makanan sehat yang baik untuk kulit, seperti ikan berlemak, alpukat, buah kiwi, wortel hingga bayam.
Kulit Dehidrasi vs Kulit Kering
![Ilustrasi wanita lagi khawatir kulitnya [freepik.com]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/zM8vz8lRgITKzL24Z31OGPmhOXqMjkWw.png)
Menurut penjelasan dari Healthline, secara umum kulit dehidrasi merupakan kondisi kulit kekurangan air sedangkan kulit kering adalah ketika kulit kekurangan minyak.
Perbedaan tipis antara keduanya mungkin sulit dibedakan, tapi penting untuk dipahami agar kamu bisa tahu apakah kulitmu sedang membutuhkan hidrasi (air) atau pelembap (minyak).
Sebagai catatan, kulit dehidrasi dan kulit kering tidak merujuk pada kondisi kulit yang sama. Bahkan kulit kering bukanlah suatu kondisi, melainkan jenis kulit.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Pelembap untuk Remaja, Aman dengan Harga Terjangkau
Kulit Dehidrasi
Kulit dehidrasi berarti kulit dalam kondisi kekurangan air. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, tidak peduli jenis kulitnya. Bahkan, orang dengan kulit berminyak atau kombinasi pun bisa mengalami dehidrasi.
Kulit dehidrasi biasanya terlihat kusam dan bisa menunjukkan tanda-tanda penuaan dini, seperti kerutan halus di permukaan dan hilangnya elastisitas (kekenyalan). Cara sederhana untuk mengetahui apakah kamu memiliki kulit dehidrasi adalah melakukan tes cubit. Meski tes ini tidak mutlak, ini adalah cara yang baik untuk mulai memahami kondisi kulitmu dari dalam.
Kamu bisa melakukan tes ini dengan cara mencubit sedikit kulit di pipi, perut, dada, atau punggung tangan kemudian menahannya selama beberapa detik.
Jika kulit langsung kembali normal, kemungkinan besar kulitmu tidak mengalami dehidrasi. Tapi jika butuh beberapa saat untuk kembali ke bentuk semula, kemungkinan besar dehidrasi.
Selain itu, pada kulit dehidrasi, kamu mungkin juga menyadari beberapa tanda seperti lingkaran hitam di bawah mata (kantong mata), atau tampilan lelah, rasa gatal, kulit kusam serta adanya garis halus dan kerutan.
Kulit Kering
Sebaliknya, kulit kering bukanlah kondisi kekurangan air. Kulit kering adalah jenis kulit, sama seperti kulit berminyak atau kombinasi, di mana kulit kekurangan minyak atau lipid, sehingga tampilannya lebih bersisik dan terasa kering.
Kamu mungkin juga merasakan tanda-tanda kulit kering seperti sisik, kulit mengelupas, kemerahan atau perubahan warna lainnya, iritasi serta peningkatan psoriasis, eksim, atau dermatitis.
Perawatan Kulit Dehidrasi dan Kulit Kering Berbeda
![Ilustrasi wanita lagi perawatan kulit[freepik.com]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/usPGpeL4LPPb56PJwMIq085VgAsvU9kB.png)
Untuk mendapatkan kulit yang terlihat dan terasa terbaik, penting untuk melakukan hidrasi atau pelembapan yang tepat. Jika kamu memiliki kulit dehidrasi, kamu mungkin tidak perlu menggunakan pelembap. Namun, jika kamu memiliki kulit kering, pelembap saja justru bisa memperparah kondisi kulit.
Apabila kamu melakukan hidrasi dan pelembapan, selalu gunakan bahan-bahan yang menghidrasi terlebih dahulu, lalu lanjutkan dengan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengunci kelembapan tersebut.
Penting untuk diingat bahwa setiap jenis kulit memiliki karakteristik masing-masing. Oleh karenanya, pastikan berkonsultasi dengan dokter kulit sebelum mencoba bahan atau produk baru.
Bahan Skincare yang Harus Dihindari untuk Kulit Dehidrasi atau Kering
Meskipun ada bahan-bahan tertentu yang dapat membantu kulitmu pulih saat sangat dehidrasi atau kering, ada beberapa bahan yang perlu kamu perhatikan karena berpotensi berbahaya. Ini karena kulit dehidrasi dan kering cenderung lebih sensitif daripada kulit normal, cobalah untuk menghindari zat iritan potensial berikut dalam skincare:
- Pewangi atau parfum
- Pewarna
- Alkohol atau denatured alcohol
- Eksfoliator fisik seperti scrub wajah atau tubuh berbasis gula atau ampas kopi
- Minyak esensial murni (pastikan untuk mengencerkannya dalam carrier oil terlebih dahulu)
Kontributor : Trias Rohmadoni