5 Olahraga Ini Harus Dihindari Oleh Penderita Hipertensi, Salah Satunya Lari Cepat

Kamis, 22 Mei 2025 | 20:43 WIB
5 Olahraga Ini Harus Dihindari Oleh Penderita Hipertensi, Salah Satunya Lari Cepat
Ilustrasi tekanan darah tinggi (Pixabay.com/McRon)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Diketahui bahwa pengukuran tekanan darah melibatkan dua angka, yakni tekanan sistolik atau tekanan saat jantung berdetak dan tekanan diastolik atau tekanan saat jantung beristirahat di antara berdetak.

Artinya, format untuk menghitung tekanan darah adalah "sistolik/diastolik" dan mengukurnya dalam milimeter merkuri (mmHg). Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg.

Seseorang menderita hipertensi ketika pembacaan secara konsisten melebihi level tersebut. Artinya, ada peningkatan kekuatan darah terhadap dinding arteri dan berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.

Menurut para ahli, berikut tahapan dari tekanan darah tinggi:

Normal: kurang dari 120/80 mmHg.
Tinggi: 120-129/kurang dari 80 mmHg.
Hipertensi tingkat 1: 130-139/80-89 mmHg.
Hipertensi tingkat 2: lebih dari 140/90 mmHg.

Sementara penderita hipertensi tingkat 1 masih bisa beraktivitas walaupun terbatas, penderita hipertensi tingkat 2 sama sekali tidak disarankan untuk berolahraga.

Gejala hipertensi

Pakar kesehatan terkadang menyebut tekanan darah tinggi sebagai pembunuh diam atau silent killer. Sebab, penyakit kronis ini ada kemungkian tidak menimbulkan gejala apa pun.

Umumnya, penderita baru akan menyadari ketika sudah menjalani pemeriksaan rutin.

Baca Juga: Automated External Defibrillator, Selamatkan Nyawa Bila Terjadi Serangan Jantung Saat Olahraga

Namun, bila mengalami gejala, penderita hipertensi biasanya akan merasakan pusing yang konsisten, jantung berdebar-debar, mual dan muntah, sakit kepala, dan nyeri dada.

Bahkan, ada penderita yang sampai memiliki bercak darah di mata atau pendarahan subkonjungtiva.

Pengelolaan hipertensi atau tekanan darah tinggi

Penderita harus mengelola tekanan darah tinggi secara hari-hati untuk mencegah komplikasi kesehatan. Ini melibatkan rutin konsumsi obat resep sesuai anjuran dokter dan berkomitmen pada gaya hidup sehat.

Orang yang menderita tekanan darah tinggi perlu mempertimbangkan strategi gaya hidup berikut:

- Mengonsumsi makanan seimbang dan rendah garam
- Mengurangi asupan alkohol
- Berhenti merokok
- Melakukan olahraga secara teratur
- Melakukan upaya untuk mempertahankan berat badan ideal
- Menemukan cara sehat untuk mengelola stres
- Minum obat sesuai resep
- Rutin cek kesehatan dengan dokter

Penderita harus memperhatikan informasi-informasi di atas. Pasalnya, hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI