4 Tanda Kekurangan Vitamin D yang Sering Diabaikan, padahal Sering Dirasakan Sehari-hari

Sabtu, 24 Mei 2025 | 11:55 WIB
4 Tanda Kekurangan Vitamin D yang Sering Diabaikan, padahal Sering Dirasakan Sehari-hari
Ilustrasi Vitamin D (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vitamin D berperan penting dalam menjaga keseimbangan kalsium dalam darah dan tulang serta berkontribusi pada pembentukan dan pemeliharaan tulang.

Kadar vitamin D yang tidak mencukupi dapat menyebabkan hipokalsemia atau kadar kalsium rendah dan hiperparatiroidisme, kondisi ketika kelenjar paratiroid terlalu aktif akibat mempertahankan kadar kalsium normal dalam darah.

Dua kondisi tersebut dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan otot, kram, depresi dan kelelahan.

Sementara kekurangan vitamin D kronis bisa membuat tubuh menarik kalsium dari tulang, sehingga terjadi demineralisasi tulang.

Hal itu juga bisa meningkatkan risiko osteomalacia atau tulang lunak pada orang dewasa dan rakhitis atau tulang bengkok pada anak-anak.

Vitamin D
Vitamin D

Apa Saja Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D?

Berdasarkan laman Cleveland Clinic, kekurangan vitamin D yang parah pada anak-anak menyebabkan rakhitis. Gejala rakhitis meliputi:

  • Pola pertumbuhan yang tidak tepat, itu disebabkan oleh tulang yang melengkung atau bengkok.
  • Kelemahan otot.
  • Nyeri tulang.
  • Kelainan pada persendian.

Namun, tanda awal pada anak-anak yang kekurangan vitamin D bisa berupa otot yang lemah, mudah terasa sakit atau nyeri.

Sedangkan kekurangan vitamin D tidak begitu kentara pada orang dewasa. Tetapi umumnya, gajala yang terjadi berupa:

  • Kelelahan.
  • Nyeri tulang.
  • Kelemahan otot, nyeri otot atau kram otot.
  • Perubahan suasana hati, seperti depresi.

Namun, penderita juga mungkin tidak memiliki tanda atau gejala kekurangan vitamin D dan hal ini perlu diwaspadai.

Baca Juga: 11 Langkah Sederhana untuk Mengurangi Konsumsi Gula

Apa Penyebab Kekurangan Vitamin D?

Secara umum, dua penyebab utama kekurangan vitamin D yakni tidak mendapatkan cukup vitamin dari makanan atau melalui sinar matahri dan tubuh tidak dapat menyerap maupun menggunakan vitamin D secara benar.

Selain dua penyebab alami tersebut, menderita penyakit, operasi penurunan berat badan, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan tubuh kekurangan vitamin D.

Beberapa faktor biologis dan kondisi lingkungan juga bisa menempatkan seseorang berisiko besar terkena kekurangan vitamin D, seperti usia lanjut usia atau orang tersebut tinggal di negara yang jarang terpapar matahari.

Berikut beberapa penyakit yang dapat membuat tubuh seseorang kekurangan vitamin D:

1. Fibrosis kistik, penyakit Crohn, dan penyakit celiac

Kondisi tersebut dapat mencegah usus menyerap cukup vitamin D melalui suplemen, terutama jika kondisi tersebut tidak diobati.

2. Obesitas

Indeks massa tubuh yang lebih dari 30 dikaitkan dengan kadar vitamin D yang lebih rendah. Sel lemak menjaga vitamin D tetap terisolasi sehingga tidak dilepaskan.

Obesitas sering kali mengharuskan mengonsumsi suplemen vitamin D dalam dosis lebih besar untuk mencapai dan mempertahankan kadar normal.

3. Penyakit ginjal dan penyakit hati

Dua kondisi itu mengurangi jumlah enzim hepatik 25-hidroksilase dari hati dan 1-alfa-hidroksilase dari ginjal. Dua enzim itu dibutuhkan tubuh untuk mengubah vitamin D ke bentuk yang dapat digunakan.

Kekurangan salah satu enzim tersebut menyebabkan kadar vitamin D aktif dalam tubuh tidak memadai.

Pengobatan bagi Penderita Kekurangan Vitamin D

Tujuan pengobatan dan pencegahan kekurangan vitamin D adalah untuk mencapai dan kemudian mempertahankan kadar vitamin D yang cukup dalam tubuh.

Dokter biasanya akan memberikan resep kepada pasien untuk mengonsumsi suplemen vitamin D. Pasien juga bisa mengonsumsi makanan kaya nutrisi tersebut serta sering-sering terpapar sinar matahari pagi.

Vitamin D tersedia dalam dua bentuk yakni D2 dan D3. D2 (ergocalciferol) berasal dari tumbuhan. D3 (cholecalciferol) berasal dari hewan. Dua jenis vitamin tersebut yang mudah diserap tubuh.

Pasien memerlukan resep dokter untuk mengonsumsi vitamin D2, tetapi obat D3 biasanya tersedia di apotek.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI