Kisah ini bukan dongeng, tapi cermin kehidupan. Mungkin kita tidak diperintahkan menyembelih anak, namun setiap hari kita diuji untuk “menyembelih” rasa cinta berlebihan pada dunia, ego yang tinggi, dan hawa nafsu yang menjerumuskan.
Di masa kini, bentuk pengorbanan itu bisa berupa menyisihkan harta untuk berkurban, membantu saudara yang kekurangan, atau menjaga amanah di tengah godaan.
Idul Adha mengingatkan kita bahwa nilai pengorbanan tidak diukur dari besar kecilnya materi, melainkan dari keikhlasan hati.
lay yanâlallâha luûmuhâ wa lâ dimâ'uhâ wa lâkiy yanâluhut-taqwâ mingkum, kadzâlika sakhkharahâ lakum litukabbirullâha ‘alâ mâ hadâkum, wa basysyiril-musinîn
Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu.
Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang muhsin.
Maka, mari kita jaga niat dalam berkurban, bukan sekadar ritual, tapi bentuk nyata dari ketaatan dan ketulusan.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momen memperbarui keimanan. Bagi yang mampu, berkurbanlah dengan hati yang lapang. Bagi yang belum mampu, tanamkan niat dan terus berusaha mendekatkan diri kepada Allah.
Baca Juga: Promo Alfamart Khusus Idul Adha, Ada Harga Spesial untuk Berbagai Kebutuhan Dapur
Semoga Allah menerima amal ibadah dan kurban kita semua. Semoga kita termasuk dalam golongan hamba-Nya yang ikhlas dan sabar dalam menghadapi ujian kehidupan.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Seperti itulah contoh khutbah Idul Adha yang singkat tapi menyentuh hati para jemaah dan bisa dijadikan referensi.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri