Suara.com - Ada banyak cara untuk mengenali seseorang. Dari cara mereka berbicara, berjalan, menatap, hingga bagaimana mereka meninggalkan aroma. Parfum, dalam konteks ini, bukan hanya wewangian.
Wewangian bisa menjadi perpanjangan kepribadian, bahkan representasi dari sisi diri yang tak selalu tampak di permukaan.
Menariknya, di tengah maraknya parfum lokal dengan pendekatan modern, muncul satu rilisan baru yang tidak sekadar menekankan “harum”, tetapi memperlakukan parfum seperti perjalanan batin.
Namanya Fatale Extrait de Parfum, rilisan terbaru dari merek lokal Hint yang sejak kemunculannya di 2023 telah mencuri perhatian pencinta wewangian. Tapi Fatale tidak datang untuk menyenangkan banyak orang.
Justru sebaliknya, ia hadir dengan intensi yang cukup berani, membangkitkan sisi misterius, sensual, dan bahkan “liar” dari dalam diri seseorang.
Secara teknis, Fatale dijuluki sebagai SPL Monster—mengacu pada kemampuan Sillage, Projection, dan Longevity-nya yang menonjol. Tapi yang membuatnya menonjol bukan hanya daya tahan atau jangkauan aromanya.
Ini adalah parfum yang tidak bisa ditebak sejak awal. Layaknya seseorang yang tenang tapi menyimpan banyak hal dalam diam, Fatale membuka ceritanya dengan cara bertahap, nyaris teatrikal.
Benny Yahya, Founder dari BeautyHaul Group, menyampaikan bahwa kehadiran Fatale adalah bentuk eksplorasi tentang bagaimana parfum bisa terasa, bukan sekadar tercium.
“Kita ingin menciptakan parfum yang bukan hanya memikat hidung, tapi juga membangun suasana, membentuk karakter, dan menyampaikan kehadiran seseorang tanpa perlu banyak kata,” ujar Benny.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Parfum Lokal Wangi Vanilla: Harum Tahan Lama, Murah Mulai Rp30 Ribuan
“Fatale adalah interpretasi kami atas bagaimana sebuah parfum bisa terasa personal namun tetap meninggalkan impresi yang kuat bagi orang di sekitarnya,” tambah dia.
Dibuka dengan kombinasi black pepper dan nutmeg, Fatalw memberikan kesan hangat namun tajam, tidak agresif, namun menyentuh saraf penciuman dengan percaya diri. Sensasi spicy yang muncul tidak meledak, justru seperti desakan lirih untuk menoleh lebih dalam.
Ketika aroma mulai masuk ke fase tengah, olibanum alias kemenyan hadir membawa dimensi spiritual, bahkan kontemplatif. Seperti asap yang mengepul pelan dalam ruang sunyi, aroma smoky-nya tidak menyergap, tetapi meresap.
Namun kejutan terbesarnya justru hadir di fase akhir. Alih-alih tembakau asli, Fatalw menggunakan pendekatan olfaktori yang meniru kehangatan tembakau dengan elegan. Ini bukan trik semata, tetapi bentuk eksplorasi rasa,menghadirkan aroma yang akrab tapi tetap tak bisa dipastikan.
Java Vetiver menambahkan aroma tanah yang lembap, kayu yang dalam, dan sensasi “Indonesia” yang subtil namun terasa. Ditambah vanilla dan patchouli, Fatale menutup perjalanannya dengan aroma yang creamy, hangat, dan membumi.
Seolah setelah perjalanan panjang menembus sisi liar dan misterius, kita akhirnya kembali ke pelukan yang tenang. Uniknya, parfum ini juga mengusung Adrenaline Technology.