Suara.com - Memiliki rumah yang layak huni adalah kebutuhan dasar yang menjadi fondasi bagi kehidupan yang sehat dan sejahtera.
Namun, bagi banyak keluarga berpenghasilan rendah di Indonesia, impian untuk memiliki hunian yang aman dan nyaman masih jauh dari jangkauan.
Kondisi rumah yang tidak memadai tidak hanya memengaruhi kualitas hidup, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan pendidikan anak-anak.
Oleh karena itu, upaya membangun rumah layak huni menjadi sangat penting sebagai salah satu cara mengangkat kesejahteraan masyarakat sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Di tengah hingar-bingar dunia bisnis dan kesibukan para eksekutif, ada momen indah yang mengingatkan kita pada satu hal sederhana: rumah adalah tempat harapan dan masa depan dimulai.
Pada akhir Mei 2025 lalu, puluhan CEO dan pemimpin perusahaan ternama berkumpul di Desa Kadumanggu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor untuk bekerja bersama membangun rumah layak huni bagi keluarga berpenghasilan rendah yang membutuhkan.
Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Habitat for Humanity Indonesia, yaitu CEO Build 2025, yang mengusung tema “Board Room Leaders, Community Builders”.
Dipimpin oleh Edwin Soeryadjaya, kegiatan yang melibatkan 58 CEO dari berbagai sektor ini merupakan bagian dari tradisi tahunan yang sudah berlangsung sejak 2015.
Tahun ini, mereka berhasil membangun lima rumah dari total 38 unit yang didanai melalui donasi dari perusahaan dan individu.
Baca Juga: Inspirasi Desain Rumah Model Mezzanine Minimalis: Cocok untuk Keluarga Kekinian
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Habitat Indonesia dalam mengatasi backlog rumah nasional yang saat ini mencapai 9,9 juta unit.
Di Desa Kadumanggu, Kecamatan Babakan Madang sendiri, masih terdapat setidaknya 82 keluarga yang tinggal di rumah tidak layak huni.
Sejak memulai program di Desa Kadumanggu, Habitat Indonesia telah membangun 1.061 rumah melalui pembangunan baru maupun peningkatan kualitas hunian.
Inisiatif ini sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 11, yakni menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
Sebagian besar penerima manfaat yang mendapat dukungan pembangunan rumah layak huni merupakan wanita kepala rumah tangga, penyandang disabilitas, buruh harian lepas yang menghadapi keterbatasan ekonomi sehingga kesulitan memperbaiki tempat tinggal mereka.
CEO Build hadir sebagai wadah partisipasi aktif para pemimpin korporasi untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat.