Suara.com - Di tengah tantangan krisis iklim dan urbanisasi yang cepat, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) hadir dengan solusi konstruktif, yakni ThruCrete, beton berpori berdaya serap tinggi.
Produk ini ditawarkan sebagai alternatif inovatif untuk mengatasi limpasan air hujan (surface run-off) dan mendukung fungsi resapan di Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Ruang Terbuka Hijau memainkan peranan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya sebagai wilayah resapan untuk konservasi sumber daya air,” ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, seperti dikutip dari ANTARA, baru-baru ini.
RTH bukan hanya tempat rekreasi, tapi juga ekosistem hidup yang membantu kota bertahan dari ancaman banjir dan kekeringan. Di sinilah ThruCrete menunjukkan relevansinya.
Menjawab Tantangan Kota Berkelanjutan

Vita menjelaskan bahwa kota yang berkelanjutan ditandai dengan pengelolaan air yang baik. Artinya, kota mampu menyerap dan menyimpan air hujan agar ketersediaan air tetap terjaga. Ini sekaligus mengurangi risiko lingkungan seperti banjir yang kerap terjadi di wilayah padat penduduk.
Beton berpori seperti ThruCrete bukan teknologi baru secara global. Namun, implementasinya di Indonesia masih terbatas. SIG ingin mengubah itu.
“Beton berpori merupakan solusi bahan bangunan inovatif yang ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” jelas Vita.
Dengan kemampuan menyerap air lebih dari 250 liter per meter persegi per menit, ThruCrete mampu memindahkan air hujan langsung ke dalam tanah.
Baca Juga: Taman Remaja, Oase Hijau di Tengah Kota Jambi
Ini sesuai dengan program Koefisien Dasar Hijau (KDH) 30 persen zero run-off, yang bertujuan mengurangi genangan air dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sudah Diterapkan di Berbagai Lokasi Strategis
Langkah SIG tidak berhenti pada konsep. Solusi ini sudah diterapkan di banyak area publik strategis. Di Jakarta, ThruCrete digunakan dalam proyek revitalisasi jalur pedestrian di Gelora Bung Karno, kawasan Kebayoran Baru seperti Blok M, Barito, dan Melawai, hingga area sekitar Masjid Istiqlal.
Pengaplikasian juga meluas ke beberapa RTH seperti di Lebak Bulus, Bambu Apus, Panglima Polim, Lubang Buaya, Pasar Minggu, Pondok Labu, dan Kramat Jati.
Tak hanya di ibu kota. Di Bandung, ThruCrete memperkuat resapan air di RTH Tegalega. Di Depok, solusi ini memperkuat struktur dan daya serap di Alun-Alun Kota. Bahkan di Jawa Timur, beton berpori ini digunakan untuk taxiway shoulder Bandara Juanda, Sidoarjo—wilayah yang sempat terdampak banjir akibat limpasan air di area tersebut.
Beton berpori bukan hanya soal drainase. Di balik materialnya, tersimpan harapan akan kota yang lebih aman, nyaman, dan manusiawi.