Steak Wars di Ironwood, Ajang Adu Rasa dan Teknik Dua Maestro Kuliner

Vania Rossa Suara.Com
Minggu, 06 Juli 2025 | 14:18 WIB
Steak Wars di Ironwood, Ajang Adu Rasa dan Teknik Dua Maestro Kuliner
Steak Wars Chef Arief Rachman dan Chef Freddie Salim. (dok. Ironwood)

Suara.com - Siapa bilang kompetisi hanya untuk arena olahraga? Di Ironwood Steak & Grill, Topgolf Jakarta, kompetisi rasa justru jadi atraksi utama. Lewat gelaran bertajuk Steak Wars, dua chef berbakat dipertemukan dalam satu panggung dapur terbuka, saling unjuk gigi lewat sajian steak andalan mereka.

Tak sekadar adu plating dan teknik memasak, acara ini menyuguhkan pengalaman makan malam yang intens, interaktif, dan seru, di mana para tamu menjadi juri langsung yang menentukan siapa pemenang sebenarnya.

Pertarungan Rasa dan Teknik di Meja Makan

Akhir Juni 2025 lalu, Ironwood Steak & Grill, steakhouse premium di kawasan Topgolf Jakarta, resmi menggelar acara perdana Steak Wars. Mengusung semangat kolaborasi dan eksplorasi rasa, acara ini menghadirkan format kompetisi yang segar dan berbeda, menggabungkan sensasi live cooking, sajian full course, dan interaksi langsung antara chef dan tamu.

Inisiatif ini digagas oleh Chef Denny Boy Gunawan, Executive Chef Topgolf Indonesia, yang ingin menghadirkan ruang kreatif bagi para chef untuk mengekspresikan ide, teknik, dan keunikan gaya memasak mereka.

“Saya ingin menunjukkan bahwa kompetisi bisa menjadi sarana belajar, hiburan, dan bahkan inspirasi bagi industri kuliner itu sendiri,” ujar Chef Denny.

Tak hanya itu, Steak Wars menjadi wujud nyata dari semangat Topgolf Jakarta dalam menyajikan pengalaman gaya hidup urban yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga berkelas.

Chef Ternama Bertemu di Atas Piring

Edisi perdana Steak Wars mempertemukan dua sosok kuliner ternama: Chef Arief Rachman (Executive Chef TOMA Group) dan Chef Freddie Salim (Chef-owner Silk Bistro dan Silk Thai).

Baca Juga: Strawberry Corner Hingga Sushi Mini: Nikmati Sensasi Jepang di PVJ Bandung

Selama 90 menit, keduanya menyajikan tiga hidangan signature mereka—mulai dari appetizer, main course, hingga dessert—yang dipadukan dengan koktail eksklusif racikan head mixologist Ironwood.

Yang membuat unik, pengunjung yang hadir tak hanya duduk menikmati hidangan, tetapi juga berperan sebagai juri tamu yang memberikan penilaian terhadap rasa, plating, dan kreativitas chef secara real time.

“Steak Wars ini sungguh seru. Sebagai chef yang tumbuh besar dari dapur Thai di Sydney dan kini menjalankan restoran dengan fokus pada hidangan Asian fusion, kesempatan mengeksplorasi teknik memanggang daging sambil menciptakan atmosfer menghibur bagi tamu adalah sesuatu yang sangat saya nantikan. Kompetisi ini memberi ruang untuk menunjukkan kepiawaian di balik panggangan dan menjalin interaksi langsung dengan audiens,” ujar Chef Freddie Salim.

Filosofi di Balik Sajian

Steak Wars. (dok. Ironwood)
Steak Wars. (dok. Ironwood)

Setiap chef membawa gaya dan filosofi yang berbeda. Chef Arief Rachman dikenal dengan plating yang elegan dan filosofi memasak yang menjunjung keseimbangan antar bahan.

Ia menekankan pentingnya “honoring basic ingredients”, dan memandang memasak sebagai seni yang penuh perasaan.

“Steak Wars merupakan peluang saya untuk memberikan tamu kesempatan mengeksplorasi plating yang seimbang dan selaras, tanpa ada elemen yang saling bersaing dalam ranah kompetisi yang fun,” ujar Chef Arief.

Sementara Chef Freddie mengusung semangat eksploratif ala dapur Asia modern. Latar belakangnya di dunia kuliner Sydney—khususnya dapur-dapur ternama seperti Sokyo dan Longrain—membentuk gaya memasaknya yang berani dan eksperimental.

Lebih dari Sekadar Makan Malam

Menurut Francis Dehnhardt, Director of Operations Topgolf Jakarta, Steak Wars adalah bagian dari visi besar Topgolf untuk menciptakan ruang sosial yang inklusif dan dinamis—tempat di mana olahraga, hiburan, dan gastronomi bersatu.

“Lewat Ironwood dan STEAK WARS, kami ingin menunjukkan bahwa pengalaman bersantap bisa semenarik dan sekompetitif permainan golf itu sendiri,” jelasnya.

Ironwood sendiri dikenal dengan filosofi "Steakhouse with Vibrant Soul of Asian Cuisine"—menggabungkan teknik grilling barat dengan sentuhan cita rasa Asia yang menggugah selera.

Menuju Volume Berikutnya

Steak Wars. (dok. Ironwood)
Steak Wars. (dok. Ironwood)

Dengan antusiasme pengunjung dan partisipasi aktif komunitas chef, acara ini membuka peluang hadirnya Steak Wars Volume 2 dan seterusnya. Format kompetisi yang terbuka, inspiratif, dan penuh gaya ini menjadi cara baru untuk memperkuat jejaring di dunia kuliner Indonesia, sembari memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para pecinta steak sejati.

Ironwood Steak & Grill hadir di lantai 3 Topgolf Jakarta. Membawa konsep “Steakhouse with vibrant soul of Asian Cuisine” — yaitu perpaduan antara kelezatan daging premium dengan karakter rasa Asia yang berani dan menggoda, ini bukan restoran steak biasa.

“Kami ingin memperkaya pengalaman Topgolf Jakarta dengan menawarkan tempat makan yang selaras dengan semangat hiburan dan gaya hidup urban. Ironwood dirancang sebagai ruang yang menghadirkan rasa, suasana, dan momen yang relevan bagi masyarakat kota yang mencari sajian steak otentik dan berkarakter,” kata Francis Dehnhardt.

Tak hanya menyajikan steak premium, restoran ini menyajikan hidangan halal dengan kualitas tinggi yang dirancang untuk memberikan pengalaman bersantap yang berkelas dan berkesan — mulai dari Hanwoo Striploin, Ninja-Gyu Ribeye, hingga Kagoshima Tenderloin, yang disajikan dengan pelengkap klasik seperti nasi Jepang, sup miso, kimchi, dan romaine lettuce renyah.

“Setiap sajian di Ironwood adalah cerita. Saya ingin setiap tamu bisa merasakannya dari suapan pertama,” pungkas Chef Denny.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI