Suara.com - Di era digital seperti sekarang ini vitamin mata adalah hal yang penting, setiap harinya kita bergantung pada laptop dan ponsel untuk mendukung pekerjaan, belajar, maupun untuk hiburan. Karena kebiasaan itu, tidak mengherankan kalau manusia saat ini cenderung punya screen time yang tinggi, tak terkecuali Ricky Harun.
Pemeran Galang dalam sinetron Ganteng-Ganteng Serigala ini termasuk salah satu orang yang mengakui dirinya punya screen time tinggi selama bertahun-tahun. Akibatnya, ia merasa matanya sudah tidak sekuat dulu lagi.
Orang dengan screen time tinggi seperti Ricky Harun harus waspada dengan sinar biru (blue light) dan dampaknya ke mata. Lantas, apa itu blue light dan kenapa bahaya untuk mata?
Mengenal Blue Light dan Dampaknya ke Mata
Blue light adalah cahaya tampak yang memancarkan warna biru yang panjang gelombangnya pendek namun punya energi kuat. Jenis cahaya ini diproduksi oleh matahari, lampu pijar, pemancar cahaya (LED), hingga gadget.
Meskipun setiap hari kita terpapar sinar biru, namun kornea dan lensa mata manusia tidak bisa menghalangi cahaya biru yang masuk ke mata. Apalagi, dampak cahaya biru akan semakin terasa pada orang yang punya screen time lebih dari 8 jam setiap hari.
Blue light memiliki berbagai dampak negatif pada tubuh, seperti membuat mata mudah lelah, mengganggu pola tidur, sampai meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia (AMD). Efek ini akan semakin terasa apabila pengguna gadget menatap layar dalam jarak yang sangat dekat dan lama.
Memiliki kesibukan di dunia hiburan, Ricky Harun juga termasuk orang yang memiliki screen time tinggi dan merasakan dampaknya. Ketika membaca tulisan atau skrip yang panjang, ia merasa matanya mudah perih dan tidak sekuat dulu lagi.
Namun, untuk menunjang fokus mata di tengah aktivitasnya yang padat, Ricky memilih untuk mengonsumsi nutrisi yang mampu membantu mengurangi efek negatif dari blue light.
Baca Juga: Tak Datang saat Pelantikan DPR, 9 Potret Kedekatan Romy Soekarno dengan Anak Donna Harun
Nutrisi untuk Melindungi Mata dari Blue Light
Tidak semua zat gizi mampu melindungi mata dari dampak buruk cahaya biru. Sejauh ini, ada dua kandungan alami yang berpotensi mampu mengurangi efek negatif dari blue light. Berikut daftarnya:
Lutein
Lutein merupakan pigmen organik yang memberikan warna kuning hingga merah dalam sayuran maupun produk hewani. Secara alami, lutein ada di makula dan retina manusia sehingga sering disebut sebagai “vitamin mata.”
Kandungan ini mampu mencegah degenerasi makula terkait usia karena dapat mencegah radikal bebas yang dihasilkan blue light. Lutein juga berpotensi meningkatkan ketajaman penglihatan dan mencegah rabun jauh.
Zeaxanthin
Serupa dengan lutein, zeaxanthin juga termasuk pigmen organik yang ditemukan di dalam makula dan retina manusia. Perbedaannya, nutrisi ini ada di dalam sayuran berdaun hijau dan punya sifat larut dalam lemak.
Zeaxanthin memiliki manfaat yang sama dengan lutein yaitu untuk meredam blue light yang masuk ke mata kita. Kandungan ini akan lebih efektif apabila dikonsumsi bersama dengan lutein.
Eyebost, Suplemen untuk Melindungi Mata dari Blue Light
Untuk mengurangi dampak dari blue light, Ricky Harun mengonsumsi Eyebost sebagai suplemen mata setiap harinya. Saat ini, ia rutin minum Eyebost Madu dan Eyebost Pro secara bergantian.
Eyebost mengandung lutein dan zeaxanthin yang ada di dalam ekstrak marigold dan wortel. Selain itu, dua vitamin mata ini mengandung vitamin A, C, E, eye complex, dan tinggi antioksidan yang bagus untuk menjaga kesehatan mata.
Setiap harinya, Ricky minum Eyebost Pro ketika sedang beraktivitas di luar rumah dengan screen time yang tinggi. Ia memilih suplemen kapsul ini karena praktis, komposisinya lebih padat, dan hasilnya empat kali lebih optimal.
Ricky merasa Eyebost Pro cocok untuk dirinya karena ia butuh perlindungan ekstra untuk mata di usianya menjelang kepala 4. Saat di rumah, ia rutin minum Eyebost Madu yang punya rasa enak dan mudah dikonsumsi.
Eyebost Madu dapat dikonsumsi mulai usia 2 tahun hingga lansia, sementara Eyebost Pro boleh dikonsumsi minimal anak umur 12 tahun. Suplemen ini juga sudah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Bagi yang tertarik membeli suplemen ini, dapatkan produk Eyebost asli hanya di website eyebost.id atau melalui official store di Shopee, Lazada, dan Tokopedia. ***