Melalui caption tegas di Instagram, Dian menyerukan agar seluruh WNI di Jepang lebih sadar akan tanggung jawab moral dan sosial mereka.
“Buat teman-teman WNI di Jepang, mari kita jaga nama baik bangsa kita. Kita hidup di negeri orang. Jangan bawa kebiasaan buruk dari Indonesia ke sini. Jangan kira hal-hal negatif tidak akan ketahuan. Ini Jepang, semua bisa terpantau,” kata dia.
Ia memperingatkan bahwa kesalahan serius seperti pencurian bisa berujung pada denda, proses hukum, bahkan deportasi, dan yang paling menyedihkan, nama baik seluruh WNI ikut tercoreng.
“Saya malu. Karena saya yang selalu dihubungi saat ada masalah, seolah mewakili kita semua. Khusus buat yang baru datang ke Jepang: tolong jangan bego. Belajar tata krama, hormati budaya lokal,” tambah Dian lagi.
Tak hanya menegur individu, Dian juga memberikan kritik tajam kepada sekolah-sekolah di Indonesia.
“Untuk Sekolah yang di Indonesia: jangan asal kirim anak ke luar negeri. Cek dulu akhlak dan sikapnya. Kirim anak-anak yang punya mental dan kualitas premium, bukan yang bikin masalah," katanya.
"Khusus sekolah saya sendiri, sampai saja ketahuan kena kejadian dengan siswa saya, saya sendiri yang akan mendeportasi mereka. Mengusulkan ke pemerintah imigrasi dan polisi Jepang supaya ditindak secara HUKUM!,” tanbah dia lagi.
Dian menutup pesannya dengan penegasan bahwa ia terpaksa bersuara karena peduli.
“Jangan nodai perjuangan WNI lain yang sudah mati-matian berjuang dan hidup baik di sini,” tutup Dian l.
Baca Juga: 7 Fakta Misterius Andini Permata yang Bikin Netizen Gigit Jari
Kisah yang dibagikan Neo Japan ini menjadi pengingat keras bahwa status sebagai WNI di luar negeri membawa tanggung jawab besar. Tak hanya mewakili diri sendiri, tetapi juga bangsa.
Ulah satu orang bisa mencoreng ribuan lainnya yang sudah berjuang menjaga nama baik Indonesia di mata dunia.