7 Amalan Sunah Kunci Pembuka Berkah Sebelum Salat Jumat

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Jum'at, 18 Juli 2025 | 10:35 WIB
7 Amalan Sunah Kunci Pembuka Berkah Sebelum Salat Jumat
Ilustrasi 7 amalan sebelum Salat Jumat [pexels]

Suara.com - Bagi setiap pria muslim, hari Jumat adalah momen sakral. Ia bukan sekadar penanda akhir pekan, melainkan Sayyidul Ayyam, rajanya para hari. Di dalamnya terdapat Sholat Jumat, sebuah kewajiban yang sarat dengan kemuliaan dan ampunan.

Namun, sayangnya, banyak yang datang ke masjid hanya untuk menunaikan kewajiban, melewatkan "bonus" pahala berlimpah yang bisa diraih melalui amalan-amalan sunah sebelumnya.

Persiapan menuju Sholat Jumat bukanlah sekadar memakai kemeja koko dan bergegas saat adzan berkumandang.

Rasulullah SAW telah mencontohkan serangkaian adab dan amalan yang jika dikerjakan, akan mengangkat kualitas ibadah Jumat kita dari sekadar rutinitas menjadi sebuah perayaan spiritual yang mendalam.

Berikut adalah ulasan lengkap 7 amalan sunah penting yang sebaiknya tidak Anda lewatkan sebelum melangkahkan kaki untuk Sholat Jumat.

1. Mandi Besar (Ghusl) Seperti Mandi Junub

Ini adalah sunah yang paling ditekankan. Mandi pada hari Jumat bukan sekadar membersihkan badan dari keringat, tetapi sebuah ritual penyucian diri. Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi janabah, lalu ia pergi di awal waktu, ia seperti berkurban seekor unta..." (HR. Bukhari dan Muslim).

Mandi ini dianjurkan dilakukan sejak terbit fajar pada hari Jumat. Niat dan tata caranya sama seperti mandi wajib (junub), yaitu membasuh seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Baca Juga: Wajibkah Salat Jumat di Hari Raya Iduladha? Berikut Penjelasan dan Haditsnya

Hikmahnya adalah untuk membersihkan diri secara lahir dan batin, mempersiapkan jiwa yang suci untuk menghadap Allah SWT dalam perkumpulan agung bersama kaum muslimin lainnya.

2. Memakai Pakaian Terbaik dan Wangi-Wangian

Penampilan adalah cerminan dari penghormatan kita terhadap sebuah acara. Sholat Jumat adalah undangan langsung dari Allah, maka sudah selayaknya kita datang dengan penampilan terbaik.

Pakaian terbaik tidak harus baru atau mahal, melainkan yang paling bersih dan paling pantas yang kita miliki. Rasulullah SAW secara khusus menganjurkan warna putih.

Setelah berpakaian rapi, sempurnakan dengan memakai wangi-wangian (non-alkohol) pada tubuh dan pakaian, namun hindari pemakaian yang berlebihan. Ini menunjukkan kegembiraan dan keseriusan kita dalam menyambut panggilan-Nya.

3. Memotong Kuku dan Merapikan Diri

Kebersihan adalah sebagian dari iman. Sebelum menuju ke rumah Allah, pastikan kondisi fisik kita dalam keadaan paling rapi dan bersih.

Amalan ini mencakup memotong kuku tangan dan kaki, merapikan kumis, dan menyisir rambut. Meski terlihat sepele, ini adalah bagian dari adab untuk menghormati kesucian masjid dan tidak mengganggu jamaah lain dengan penampilan atau aroma yang tidak sedap. Ini adalah bentuk implementasi dari kebersihan menyeluruh yang dicintai Islam.

4. Berangkat Lebih Awal ke Masjid (Pahala Berlapis)

Inilah amalan yang "hadiahnya" paling gamblang dijelaskan oleh Rasulullah. Semakin awal Anda tiba di masjid, semakin besar pahala kurban yang Anda dapatkan.

Dalam lanjutan hadits yang disebutkan pada poin pertama, Rasulullah merinci pahala bagi mereka yang datang lebih awal dalam lima tingkatan waktu:

Waktu pertama: Pahala seperti berkurban seekor unta.
Waktu kedua: Pahala seperti berkurban seekor sapi.
Waktu ketiga: Pahala seperti berkurban seekor kambing bertanduk.
Waktu keempat: Pahala seperti berkurban seekor ayam.
Waktu kelima: Pahala seperti bersedekah sebutir telur.

Ketika khatib sudah naik mimbar, maka malaikat akan menutup buku catatannya dan ikut mendengarkan khutbah. Ini adalah motivasi luar biasa untuk berlomba-lomba datang ke masjid.

5. Berjalan Kaki Menuju Masjid

Jika jarak memungkinkan, berjalan kaki ke masjid memiliki keutamaan tersendiri. Setiap langkah yang diayunkan dihitung sebagai kebaikan.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berjalan kaki untuk menunaikan shalat wajib (berjamaah di masjid), maka ia seperti menunaikan haji. Dan barangsiapa yang berjalan kaki untuk menunaikan shalat sunnah, maka ia seperti menunaikan umrah yang sunnah.” (HR. Thabrani).

Berjalan kaki memberikan waktu untuk berdzikir, merenung, dan memfokuskan niat semata-mata untuk beribadah.

6. Membaca Surat Al-Kahfi

Salah satu amalan paling masyhur di hari Jumat adalah membaca Surat Al-Kahfi. Keutamaannya sangat besar, yakni sebagai penerang di antara dua Jumat.

Waktu membacanya bisa dimulai sejak malam Jumat (Kamis malam) hingga sebelum matahari terbenam di hari Jumat.

Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at." (HR. An Nasa’i dan Baihaqi).

Membacanya sebelum berangkat Sholat Jumat adalah waktu yang sangat baik untuk mengamalkannya.

7. Memperbanyak Doa, Dzikir, dan Shalawat

Hari Jumat adalah hari di mana doa-doa lebih mudah diijabah. Manfaatkan waktu, terutama saat berada di masjid menunggu khatib naik mimbar.

Perbanyaklah berdzikir (tasbih, tahmid, tahlil, takbir), membaca Al-Qur'an, dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Terlebih lagi, di hari Jumat terdapat satu waktu mustajab (waktu ijabah) di mana doa seorang hamba tidak akan ditolak. Para ulama berpendapat waktu tersebut kemungkinan besar berada di antara duduknya khatib di antara dua khutbah atau setelah Ashar hingga menjelang Maghrib.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI