Jangan Anggap Sepele, Dokter Beber Perubahan Cuaca Panas-Hujan Pengaruhi Kesehatan Kulit

Jum'at, 08 Agustus 2025 | 15:39 WIB
Jangan Anggap Sepele, Dokter Beber Perubahan Cuaca Panas-Hujan Pengaruhi Kesehatan Kulit
Ilustrasi masalah kulit karena cuaca. [Freepik]

Suara.com - Perubahan cuaca dari panas ke hujan yang tidak menentu akhir-akhir ini berdampak luas bagi masyarakat, termasuk masalah kesehatan kulit. Lantaran, perubahan cuaca yang tidak menentu ini bisa berpengaruh bagi kesehatan kulit secara langsung.

Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika sekaligus mitra dokter spesialis Halodoc. dr. Frieda, Sp.DVE,mengatakan, cuaca yang berubah-ubah ini bisa menyebabkan masalah kulit.

"Indonesia itu beriklim tropis. Jadi kalau tidak musim panas, ya musimnya hujan. Dan pun kadang panas lagi, awan, lembap, itu kan akan mempengaruhi kesehatan kulit kita,” kata dr. Frieda dalam Media and Community Gathering Halodoc, Rabu (6/8/2025).

Bagi mereka yang memiliki kulit berminyak, cuaca yang tidak menentu ini juga cukup berpengaruh. Hal ini membuat kulit menjadi gampang berminyak, munculnya jerawat, hingga pori-porinya yang membesar karena produksi minyak meningkat.

Sementara, bagi mereka yang memiliki kulit kering juga bisa memburuk di musim panas. Hal ini karena kadar kelembapan kulitnya cenderung menurun. Apalagi bagi pekerja di ruangan AC bisa membuat kulit semakin kering dan keriput.

Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika sekaligus mitra dokter spesialis Halodoc. dr. Frieda, Sp.DVE dalam Media and Community Gathering Halodoc,Rabu (6/8/2025). [Suara.com/Fajar Ramadhan]
Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika sekaligus mitra dokter spesialis Halodoc. dr. Frieda, Sp.DVE dalam Media and Community Gathering Halodoc,Rabu (6/8/2025). [Suara.com/Fajar Ramadhan]

Bukan hanya perubahan cuaca tak menentu, masalah polusi juga mendukung adanya permasalahan kulit. Ditambah tuntutan hidup dan tekanan yang dialami membuat seseorang rentan alami masalah pada kulitnya.

“Tingkat polusi seperti di Jakarta ini akan mempengaruhi kesehatan kulit kita. Selain itu, tekanan dan tuntutan hidup cenderung sangat menyebabkan kesehatan kulit Indonesia,” jelasnya.

Tren Konsultasi Kesehatan Kulit Meningkat

Adanya berbagai tantangan yang dihadapi ini juga dari data masyarakat yang semakin menyadari pentingnya kesehatan kulit. VP Consultation dan Diagnostics Halodoc, Ignasius Hasim mengungkap adanya peningkatan konsultasi kesehatan kulit sebanyak hampir 10 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.

Baca Juga: Jerawat Membandel Bisa Diatasi dari Dalam, Ini 5 Rekomendasi Suplemen Terbaik Agar Wajah Mulus

Bukan cuma itu, tren suplemen kulit dan skincare di Halodoc meningkat hingga 21 persen pada semester pertama 2025, dibandingkan periode sebelumnya.

“Kami melihat adanya korelasi signifikan antara perubahan cuaca, kesehatan kulit dan kesehatan mental pengguna kami. Adanya peningkatan konsultasi kesehatan kulit sebanyak hampir 10 persen dibandingkan 2024 dengan keluhan kesehatan kulit seperti jerawat, dermatitis dan pigmentasi menjadi keluhan terbanyak selama periode tersebut,” ujar Ignasius.

Melihat permasalahan ini, Medical Director L'Oréal Dermatology Beauty, Hansen Gandhi menuturkan, L'Oréal Dermatology Beauty menghadirkan berbagai inovasi kecantikan yang lahir dari penelitian jangka panjang, diakui dan bekerjasama dengan para dermatolog serta ahli kesehatan. Beberapa produknya yakni La Roche-Posay, Dermatological Skincare Brand dan CeraVe, rangkaian produk dengan ceramides yang membantu menjaga skin barrier.

Gaya Hidup Jaga Kesehatan Kulit

Ilustrasi skincare untuk kulit sensitif (Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ilustrasi jaga kesehatan kulit. (Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)

Bukan hanya dari skincare sehari-hari, dr. Frieda juga menyarankan perawatan dari gaya hidup yang harus dikontrol. Ini akan membantu menjaga kesehatan kulit menjadi lebih baik.

“Nah memang kalau cuaca, kita tidak bisa kontrol ya, yang kita bisa kendalikan adalah dari gaya hidup dan pola hidup kita sehari-hari karena kalau cuaca kita gak bisa faktor, merupakan faktor yang tidak bisa kita kendalikan, tapi kalau dari pola hidup, itu kita bisa kendalikan,” kata dr. Frieda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI