Suara.com - Seorang prajurit TNI bernama Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), meninggal dunia di RSUD Aeramo pada Rabu, 6 Agustus 2025. Kematian Prada Lucky diduga akibat dianiaya senior.
Prada Lucky meninggal dalam keadaan yang tragis. Ditemukan sejumlah luka parah di sekujur tubuh hingga yang mengakibatkan organ bagian dalam rusak.
Ayah korban yang notabene anggota TNI aktif di Kodim 1627/Rote Ndao sangat marah dan menuntut hukuman mati bagi terduga pelaku.
Siapa Prada Lucky dan apa penyebab kematiannya? Berikut fakta-faktanya.
1. Abdi Negara yang Sempat 7 Kali Gagal Tes TNI
Prada Lucky Chepril Saputra merupakah seorang prajurit muda TNI yang baru dua bulan mengabdi sebagai prajurti TNI di Bataylon Infanteri Teriotorial Pembangunan 834/Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Prada Lucky merupakan putra dari anggota TNI aktif di Kodim 1627/Rote Ndao. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara. Di keluarganya, Prada Lucky adalah satu-satunya yang memngikuti jejak sang ayah di militer.
Prada Lucky merupakan tulang punggung keluarga. Ia dikenal sebagai sosok yang pendiam namun sangat disiplin.
Sosoknya menyiapkan diri mengikuti seleksi TNI dengan melakukan latihan fisik dan pola hidup sehat. Sempat 7 kali gagal tes masuk TNI, Prada Lucky akhirnya keterima.
Baca Juga: Vonis Hanya 2,5 Tahun pada TNI Penembak Siswa, Tangis Ibu Pecah di Ruang Sidang
2. Korban Penyiksaan
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Prada Lucky sempat bercerita mengenai kejadian tragis yang dialaminya. Hal ini diungkap oleh paman Prada Lucky, Rafael Davis.
Menurut Rafael Davis, keponakannya sempat mengaku mengalami penganiayan. Adapun orang yang menyiksanya diduga rekannya sesama rekannya di militer.
Hal tersebut diakui sendiri oleh Prada Lucky kepada dokter yang memeriksanya di ruang radiologi. Informasi itu lalu disampaikan kepada sang paman yang bernama Rafael Davids.
“Waktu itu ditanya dokter, kenapa luka begini, dia jawab ‘Saya disiksa senior’,” beber Rafael.
3. Sempat dirawat empat hari