Dianjurkan untuk melaksanakan salat sunah, seperti salat hajat khusus lidaf'il bala (untuk menolak bala).
Niat dan tata caranya sama seperti salat sunah pada umumnya, namun dengan permohonan khusus di dalam doa setelah salat.
3. Membaca Al-Qur'an
Membaca surah Yasin dan ayat-ayat tertentu diyakini dapat mendatangkan ketenangan dan perlindungan.
Salah satu tradisi adalah menulis tujuh ayat "Salamun" dari Al-Qur'an, yang kemudian dilarutkan dalam air untuk diminum. Ketujuh ayat tersebut adalah:
- Surah Yasin ayat 58
- Surah As-Saffat ayat 79, 109, 120, dan 130
- Surah Az-Zumar ayat 73
- Surah Al-Qadr ayat 5
4. Bersedekah
Sedekah adalah salah satu amalan yang paling dianjurkan untuk menolak bala.
Berbagilah dengan sesama, baik dalam bentuk makanan, uang, atau bantuan lainnya.
Sikap Bijak Menghadapi Tradisi
Pandangan ulama mengenai Rabu Wekasan beragam. Sebagian menganggapnya bid'ah (inovasi dalam agama) jika diyakini sebagai ajaran wajib.
Baca Juga: Bacaan Doa Menyambut 1 Safar 2025, Kapan Amalan Sunnah Ini Dibaca?
Namun, ulama lain seperti Buya Yahya menjelaskan bahwa selama tradisi tersebut diisi dengan amalan syariat (doa, zikir, sedekah) dan tidak bertentangan dengan akidah, maka ia bisa dipandang sebagai bentuk ikhtiar spiritual.
Rasulullah SAW sendiri menegaskan bahwa tidak ada bulan Safar yang membawa sial, untuk meluruskan kepercayaan Jahiliyah.
Namun, keyakinan akan turunnya bala yang bersumber dari ilham orang saleh, selama tidak dijadikan landasan hukum wajib, dapat disikapi dengan memperbanyak ibadah sebagai bentuk kehati-hatian.
Pada akhirnya, Rabu Wekasan 2025 adalah momen yang tepat untuk refleksi diri dan lebih mendekat kepada ilahi.
Bagaimana dengan Anda? Apakah ada tradisi khusus di keluarga atau daerah Anda untuk menyambut Rabu Wekasan? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar di bawah ini!