Suara.com - Di tengah masyarakat, baju bekas sering dimanfaatkan sebagai lap untuk membersihkan rumah atau kendaraan. Praktik ini dianggap wajar dan umum dilakukan di banyak keluarga.
Namun, ada anggapan bahwa menjadikan baju bekas sebagai lap bisa membuat rezeki seret. Keyakinan ini pun memicu rasa penasaran sekaligus perdebatan di kalangan warganet.
Tapi jika dilihat dari sudut pandang Islam, sebenarnya apakah benar baju bekas yang dijadikan lap bisa bikin rezeki seret?
Buya Yahya pernah membahas topik ini dalam salah satu ceramahnya yang diunggah di YouTube Al Bahjah TV.
Menurut beliau, ada alasan tertentu mengapa sebagian orang mengaitkan kebiasaan ini dengan rezeki. Namun penjelasannya tidak lepas dari dalil agama dan adab dalam memperlakukan barang.
Lantas, bagaimana penjelasan Buya Yahya terkait baju bekas yang dijadikan lap? Berikut penjelasannya dalam kajian tersebut.
Baju Bekas Jadi Lap Bikin Rezeki Seret, Benarkah?

"Buya. Mohon izin bertanya. Benarkah menggunakan pakaian bekas untuk dijadikan kain lap bisa menyempitkan rezeki kita? Mohon penjelasannya, Buya," bunyi pertanyaan jemaah Buya Yahya.
Buya Yahya tak langsung membenarkan ataupun menyanggah pertanyaan tersebut. Ulama kharismatik itu menegaskan bahwa salah satu hal yang bisa mempersempit rezeki adalah sifat tak mensyukuri nikmat.
Nah, sifat tak mensyukuri rezeki ini bisa terwujud dalam berbagai bentuk tindakan. Salah satunya adalah menyia-nyiakan baju yang sebenarnya masih layak dipakai sebagai kain lap atau keset.
Baca Juga: Benarkah Telinga Berdenging Pertanda Panggilan Nabi Muhammad SAW? Ini Kata Buya Yahya
Alih-alih dijadikan kain lap atau keset, Buya Yahya menganjurkan untuk mensedekahkan baju tersebut selama kondisinya masih layak dipakai. Tindakan ini juga bisa menghadirkan pahala sedekah.
"Yang menyempitkan rezeki adalah membuang-buang karunia, tidak mensyukuri nikmat. Baju masih layak, dibikin pel. Dibikin lap. Sementara tetangga membutuhkan," kata Buya Yahya, dilansir pada Jumat (15/8/2025).
"Kaidah menggunakan baju itu begini. Jika Anda sudah tidak (menggunakannya) atau Anda punya baju yang baru, maka baju yang lama itu biasakan jangan gampang dirusak, hadiahkan pada orang yang memerlukannya," imbuhnya.
Tapi bukan berarti baju bekas mutlak tidak boleh digunakan untuk lap. Menurut Buya Yahya, ada beberapa kriteria baju yang lebih baik dijadikan lap. Di antaranya adalah:
1. Baju yang benar-benar sudah rusak dan tidak layak lagi dipakai
"Kalau baju sudah tidak layak dipakai ya tentu daripada dibuang, bisa dipakai untuk yang lainnya. Untuk ngelap dan sebagainya," jelas Buya Yahya.
" Dan tidak bisa dijadikan (untuk) fakir kalau memang sudah benar-benar itu baju yang tidak bisa dipakai. Justru itu memanfaatkan. Tapi selagi masih bisa dipakai, (daripada pakai baju mending) pakai lap," imbuhnya.
2. Baju yang mengumbar aurat dan justru bisa menjadi dosa jariyah apabila diberikan kepada orang lain
"Kalau baju yang menunjukkan syiar-nya orang tidak beriman, ya enggak perlu dihadiahkan untuk dipakai orang. Akan tetapi boleh Anda gunakan untuk lap," tandas Buya Yahya.
"Atau tadi, baju yang tidak menutup aurat yang kalau Anda bagikan ke orang lain malah menjadikan orang lain rusak, maka boleh (dipakai jadi lap), dipakai keset juga boleh," kata Buya Yahya menambahkan.
Terakhir, Buya Yahya mengingatkan untuk lebih dulu mengubah bentuk baju bekas yang hendak dijadikan lap atau keset agar tidak sembarangan ditiru oleh anak-anak.
Wallahu a'lam bishawab.