Cerita Erick Thohir Gemar Thrifting Saat Masa Kuliah

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 24 Juli 2025 | 18:20 WIB
Cerita Erick Thohir Gemar Thrifting Saat Masa Kuliah
Menteri BUMN Erick Thohir. [Suara.com/Achmad Fauzi].

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, bercerita sempat mengikuti tren membeli baju bekas atau Thrifting. Erick Thohir mengoleksi baju bekas itu sesaat dirinya masih berkuliah.

Kala itu, Erick Thohir yang berkuliah di Amerika Serikat itu gemar membeli jeans bekas untuk digunakan sehari-hari.

"Saya ingat waktu kuliah di luar negeri kebetulan, baju bekas itu, jaman saya kuliah itu sudah tren, di sini belum. Kadang-kadang saya beli baju bekas, teman-teman kuliah saya itu jeans Levi's, kalau dulu Levi's, sekarang kayaknya udah kurang ya, 501. Ngapain beli jeans bekas? Ya tapi saya pikir ya, bukan karena apa-apa ya saya beli, ya saving juga karena kiriman orang tua waktu itu terbatas," ujarnya di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Ilustrasi thrifting (Freepik/marinaghanis98)
Ilustrasi thrifting (Freepik/marinaghanis98)

Bahkan, Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI mengaku, masih melakukan thrifting. Hanya saja, saat ini dirinya lebih memilih kostum bola atau jersey.

"Hari ini sebagai penggemar bola, saya masih koleksi juga jersey-jersey dari toko-toko thrifting," ucapnya.

Menurutnya, tren thrifting ini akan menjadi bagus juga industri terbentuk. Misalnya, baju bekas tesebut didaur ulang untuk menjadi baju, sehingga nilainya meningkat.

"Nggak semua ini bisa jadi sampah saja. Memang ada teknologi kemarin saya lihat didaur ulang sampah ini menjadi baju baru juga dari baju-baju. Ini hal positif," katanya.

Apalagi, tambah Erick Thohir, banyak generasi muda yang mulai peka terhadap produk ramah lingkungan dengan menciptakan bisnis baru. Sehingga, memberikan kesempatan untuk menciptakan lapangan kerja baru.

"Lalu hal yang lain kita lihat bagaimana juga anak-anak muda mulai menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan. Entrepreneur di daerah luar biasa. Ada sabun, ada macem-macem saya lihat. Nah ini hal-hal yang saya rasa yang sangat positif. Ini bisa menjadi penciptaan lapangan pekerjaan baru," pungkasnya.

Baca Juga: Jepang Pelit Kasih Teknologi, Alasan Pemerintah Lebih Pilih China Kembangkan Industri EV

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI