Suara.com - Sosok Roy Suryo tengah menjadi sorotan. Ia baru saja merilis buku Jokowi White Paper bersama Rismon Sianapiar dan Tifauzia Tiyassuma alias Dokter Tifa.
Buku tersebut memiliki judul lengkap Jokowi's White Paper: Kajian Digital Forensik, Telematika, dan Nauropolitika atas Keabsahan Dokumen dan Perilaku Kekuasaan.
Launching buku Roy Suryo awalnya direncanakan digelar di UC Universitas Gadjah Mada (UGM). Namun, karena ada masalah, kemudian berpindah ke sebuah kafe.
Isinya merupakan hasil analisis ilmiah kolaboratif yang dilakukan Roy Suryo dan tim dalam menelusuri keaslian ijazah S1 Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi.
Di dalamnya juga dipaparkan sejumlah peristiwa yang memicu perdebatan terkait status Jokowi sebagai alumnus UGM, hingga berbagai pihak yang mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi.
Lebih dari sekadar dokumentasi, buku setebal hampir 700 halaman ini turut menghadirkan kajian forensik digital serta analisis perilaku kekuasaan.
Di tengah ramainya kabar peluncuran buku yang merangkum perjalanan panjang kontroversi isu ijazah Jokowi tersebut, publik pun semakin penasaran dengan sosok Roy Suryo.
![Acara Roy Suryo Cs di restoran UC UGM, Sleman, Senin (18/8/2025). [Hiskia/Suarajogja]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/18/26533-roy-suryo.jpg)
Diketahui, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini ternyata memiliki gelar bangsawan. Berikut asal usul gelar kebangsawanan yang disandang Roy Suryo.
Asal Usul Gelar Bangsawan Roy Suryo
Baca Juga: Apa Saja Isi Buku Jokowi's White Paper Karya Roy Suryo? Ini Spoiler-nya
Roy Suryo lahir dengan menyandang gelar bangsawan Raden Mas (RM). Hal ini pernah secara terbuka ia ungkapkan beberapa tahun silam saat hadir di acara salah satu stasiun televisi.
"Jadi saya dulu lahir memang sejak awal di akta namanya sudah RM," ungkap Roy, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Talk Show tvOne Reload pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Seiring berjalannya waktu, gelar tersebut kemudian meningkat. Roy Suryo mengaku pernah dipanggil oleh Sri Paduka Pakualam IX dan dianugerahi gelar Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT).
"KRMT itu ketika kemudian, kita kan juga harus mengabdi kepada keraton ya, kepada Pakualaman," jelas Roy.
"Saya kemudian, tahunnya terus terang agak lupa, 2000 berapa, saya dipanggil oleh Sri Pakualam IX, kemudian dinaikkan jabatannya, dari yang tadinya RM menjadi KRMT," lanjutnya.
Gelar kebangsawanan tersebut tak lepas dari garis keturunan Roy Suryo yang memang berasal dari keraton. Ayahnya adalah Prof. Dr. dr. KPH Soejono Prawirohadikusumo, SPs, SP.Kd.
Sosok Roy Suryo

Roy Suryo lahir di Yogyakarta pada 18 Juli 1968 dan kini telah berusia 57 tahun. Ia dikenal sebagai mantan anggota DPR RI serta pernah menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga.
Pemilik nama lengkap KRMT Roy Suryo Notodiprojo ini menempuh pendidikan dasar di SD Netral C Yogyakarta, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 5 Yogyakarta.
Setelah itu, ia bersekolah di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Lulus dari sana, mantan kader Partai Demokrat ini meneruskan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.
Roy Suryo kuliah S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1986-1991, lalu melanjutkan studi S2 di kampus yang sama.
Untuk program magister, Roy Suryo mengambil Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan fokus pada minat Perilaku dan Promosi.
Di luar latar akademisnya, Roy Suryo juga pernah mengajar di Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia (ISI) serta menjadi dosen tamu di UGM.
Karier politik putra Soejono Prawirohadikusumo itu pun cukup panjang. Ia tercatat sebagai anggota DPR RI pada periode 2009–2014 dan 2014–2019.
Selain itu, pada 2013 ia ditunjuk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga menggantikan Andi Mallarangeng yang saat itu menjadi tersangka kasus korupsi Hambalang.
Itulah ulasan mengenai asal usul gelar bangsawan Roy Suryo yang kekinian baru saja meluncurkan buku Jokowis White Paper. Semoga membantu!