Suara.com - Sosok Roy Suryo kembali menjadi sorotan publik. Ia meluncurkan sebuah buku berjudul Jokowi's White Paper bersama Rismon Sianapiar dan Tifauzia Tiyassuma alias Dokter Tifa.
Buku tersebut memiliki judul lengkap Jokowi's White Paper: Kajian Digital Forensik, Telematika, dan Nauropolitika atas Keabsahan Dokumen dan Perilaku Kekuasaan.
Isinya merupakan hasil analisis ilmiah kolaboratif yang dilakukan Roy Suryo bersama tim dalam menelusuri keaslian ijazah S1 Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi.
Dalam buku ini dipaparkan sejumlah momen yang memicu perdebatan mengenai status Jokowi sebagai alumnus UGM, hingga berbagai pihak yang mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi.
Lebih dari sekadar dokumentasi, buku setebal hampir 700 halaman itu juga menyajikan kajian forensik digital hingga analisis perilaku kekuasaan.
Di tengah sorotan atas terbitnya Jokowi's White Paper, menarik pula menelusuri bagaimana riwayat pendidikan Roy Suryo.
Riwayat Pendidikan Roy Suryo
![Soft launching buku Jokowi's White Paper oleh Roy Suryo Cs di resto UC UGM, Senin (18/8/2025). [Hiskia/Suarajogja]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/18/84861-roy-suryo-di-jogja.jpg)
Roy Suryo lahir di Yogyakarta pada 18 Juli 1968 dan kini telah berusia 57 tahun. Ia dikenal sebagai mantan anggota DPR RI serta pernah menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga.
Pemilik nama lengkap KRMT Roy Suryo Notodiprojo ini menempuh pendidikan dasar di SD Netral C Yogyakarta, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 5 Yogyakarta.
Baca Juga: Roy Suryo Cs Tak Bisa Lagi Mengelak! Ini Jadwal Pemeriksaan Bergilir Kasus Ijazah Jokowi
Setelah itu, ia bersekolah di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Lulus dari sana, mantan kader Partai Demokrat ini meneruskan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.
Roy Suryo kuliah S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1986-1991, lalu melanjutkan studi S2 di kampus yang sama.
Untuk program magister, Roy Suryo mengambil Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan fokus pada minat Perilaku dan Promosi.
Di luar latar akademisnya, Roy Suryo juga pernah mengajar di Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia (ISI) serta menjadi dosen tamu di UGM.
Karier politiknya pun cukup panjang. Ia tercatat sebagai anggota DPR RI pada periode 2009–2014 dan 2014–2019.
Selain itu, pada 2013 ia ditunjuk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga menggantikan Andi Mallarangeng yang saat itu menjadi tersangka kasus korupsi Hambalang.