Doa adalah senjata utama bagi umat Muslim. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Tiada yang mampu menolak takdir Allah kecuali doa," (HR. Hakim).
Memanjatkan doa tolak bala menjadi amalan yang sangat dianjurkan. Salah satu doa yang bisa dipanjatkan adalah:
“Allahumma yaa kaafiyalbala' ikfinal balaa' qobla nuzuulihi minassamaa', ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah.”
Artinya: “Ya Allah, Engkaulah satu-satunya yang bisa melindungi kami dari bencana. Jauhkanlah bencana itu dari kami sebelum tiba dari langit, Ya Allah.”
3. Rutin Beristigfar dan Bersedekah
Dua amalan ini memiliki kekuatan besar untuk menolak musibah. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Anfal:33, "Dan kami tidak akan turunkan azab bagi kalian selagi kalian senantiasa beristigfar."
Rasulullah SAW juga bersabda, "Sesungguhnya bala tidak akan turun jika terhalang sedekah" (HR. Baihaqi). Dengan demikian, memperbanyak istigfar dan bersedekah adalah cara efektif untuk memohon perlindungan.
Pantangan Rebo Wekasan
![Ilustrasi pernikahan [freepik.com]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/0m4m53qFtNdwRzwntqyoPHEFlnOsnIWI.png)
Selain amalan, ada juga tradisi pantangan yang masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat, meskipun ini lebih bersifat kearifan lokal daripada ajaran agama. Beberapa pantangan yang dipercaya dapat membawa kesialan meliputi:
1. Menunda Pernikahan: Menikah saat Rebo Wekasan dianggap tabu, karena dipercaya bisa membawa nasib buruk.
Baca Juga: Rabu Wekasan 2025 Jatuh Tanggal Berapa? Ketahui Jadwal, Sejarah, dan Amalan yang Dianjurkan
2. Melakukan Perjalanan Jauh: Bepergian jauh dianggap dapat memicu kecelakaan atau musibah.
3. Mulai Usaha Baru: Memulai bisnis baru saat Rebo Wekasan dianggap dapat berujung pada kegagalan.
4. Pekerjaan Berisiko Tinggi: Aktivitas berbahaya seperti memanjat atau menggunakan alat tajam sebaiknya ditunda.
5. Pesta Besar: Acara perayaan seperti khitanan atau syukuran sebaiknya dijadwalkan ulang.
Walau pantangan ini masih dipercaya sebagian orang, seiring perkembangan zaman, banyak yang mulai meninggalkannya karena dianggap tidak lagi relevan. Inti dari Rebo Wekasan seharusnya adalah memperbanyak ibadah, memperkuat iman, dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.
Kontributor : Trias Rohmadoni