5 Pantangan dan Amalan Rebo Wekasan, Perbanyak Doa Tolak Bala

Husna Rahmayunita Suara.Com
Rabu, 20 Agustus 2025 | 09:38 WIB
5 Pantangan dan Amalan Rebo Wekasan, Perbanyak Doa Tolak Bala
Ilustrasi kumpulan amalan Rebo Wekasan (Unsplash)

Suara.com - Rebo Wekasan yang berarti Rabu terakhir di bulan Safar kembali datang. Di tahun 2025, Rebo Wekasan jatuh pada hari ini, Rabu, 20 Agustus 2025.

Bagi sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa dan sekitarnya, hari ini memiliki makna spiritual yang mendalam.

Meskipun sering dihubungkan dengan kepercayaan turunnya musibah, sebagian umat Muslim justru memandang Rebo Wekasan sebagai pengingat untuk memperbanyak doa dan amalan baik.

Keyakinan Rebo Wekasan sudah ada sejak lama yang dipercaya secara turun-temurun bahwa pada hari ini Allah SWT menurunkan 320 ribu jenis musibah ke dunia.

Meski anggapan ini tidak memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam, tradisi memperkuat iman justru tumbuh subur.

Banyak orang memilih untuk melakukan ritual dan amalan tolak bala, sebagai bentuk ikhtiar dan permohonan perlindungan dari segala mara bahaya.

Lantasan apa saja amalan dan larangan Rebo Wekasan? Simak penjelasan berikut ini.

Kapan Rebo Wekasan 2025?

Ilustrasi Rabu Wekasan [dibuat dengan AI]
Ilustrasi Rabu Wekasan [dibuat dengan AI]

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, bulan Safar 1447 H akan berakhir pada 24 Agustus 2025. Dengan begitu, Rabu terakhir di bulan ini jatuh pada 20 Agustus 2025.

Namun mengingat dalam kalender Hijriah pergantian hari dimulai saat matahari terbenam, maka malam Rebo Wekasan dimulai sejak Selasa sore, 19 Agustus 2025.

Baca Juga: Rabu Wekasan 2025 Jatuh Tanggal Berapa? Ketahui Jadwal, Sejarah, dan Amalan yang Dianjurkan

Amalan Rebo Wekasan

Ilustrasi muslim sedang salat [freepik.com]
Ilustrasi muslim sedang salat [freepik.com]

Pada hari yang dianggap penuh ujian ini, umat Muslim disarankan untuk memperbanyak ibadah. Berikut adalah beberapa amalan yang sering dilakukan pada Rebo Wekasan.

1. Melaksanakan Salat Sunah Tolak Bala

Salah satu amalan yang populer adalah melaksanakan salat sunah mutlak, yang dikenal sebagai salat Rebo Wekasan. Meskipun tidak ada dalil khusus yang menyebutkan salat ini, sebagian ulama memperbolehkannya sebagai bentuk permohonan perlindungan kepada Allah SWT.

Salat ini bisa dilakukan sebanyak empat rakaat dengan dua kali salam. Niatnya cukup sederhana, yaitu:

Ushalli sunnatan rak'ataini lillahi ta'la
Artinya: "Saya niat salat sunah dua rakaat karena Allah ta'ala."

2. Memperbanyak Doa Tolak Bala

Doa adalah senjata utama bagi umat Muslim. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Tiada yang mampu menolak takdir Allah kecuali doa," (HR. Hakim). 

Memanjatkan doa tolak bala menjadi amalan yang sangat dianjurkan. Salah satu doa yang bisa dipanjatkan adalah:

“Allahumma yaa kaafiyalbala' ikfinal balaa' qobla nuzuulihi minassamaa', ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah.”

Artinya: “Ya Allah, Engkaulah satu-satunya yang bisa melindungi kami dari bencana. Jauhkanlah bencana itu dari kami sebelum tiba dari langit, Ya Allah.”

3. Rutin Beristigfar dan Bersedekah

Dua amalan ini memiliki kekuatan besar untuk menolak musibah. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Anfal:33, "Dan kami tidak akan turunkan azab bagi kalian selagi kalian senantiasa beristigfar."

Rasulullah SAW juga bersabda, "Sesungguhnya bala tidak akan turun jika terhalang sedekah" (HR. Baihaqi). Dengan demikian, memperbanyak istigfar dan bersedekah adalah cara efektif untuk memohon perlindungan.

Pantangan Rebo Wekasan

Ilustrasi pernikahan [freepik.com]
Ilustrasi pernikahan [freepik.com]

Selain amalan, ada juga tradisi pantangan yang masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat, meskipun ini lebih bersifat kearifan lokal daripada ajaran agama. Beberapa pantangan yang dipercaya dapat membawa kesialan meliputi:

1. Menunda Pernikahan: Menikah saat Rebo Wekasan dianggap tabu, karena dipercaya bisa membawa nasib buruk.

2. Melakukan Perjalanan Jauh: Bepergian jauh dianggap dapat memicu kecelakaan atau musibah.

3. Mulai Usaha Baru: Memulai bisnis baru saat Rebo Wekasan dianggap dapat berujung pada kegagalan.

4. Pekerjaan Berisiko Tinggi: Aktivitas berbahaya seperti memanjat atau menggunakan alat tajam sebaiknya ditunda.

5. Pesta Besar: Acara perayaan seperti khitanan atau syukuran sebaiknya dijadwalkan ulang.

Walau pantangan ini masih dipercaya sebagian orang, seiring perkembangan zaman, banyak yang mulai meninggalkannya karena dianggap tidak lagi relevan. Inti dari Rebo Wekasan seharusnya adalah memperbanyak ibadah, memperkuat iman, dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI