Suara.com - Tantangan besar dalam konservasi dan pemanfaatan sumber daya hayati terus menghantui Indonesia. Alih fungsi lahan, praktik yang tidak berkelanjutan, pencemaran, dan dampak perubahan iklim menjadi ancaman nyata terhadap keberlanjutan ekosistem.
Situasi ini menuntut terobosan nyata, tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari organisasi yang bergerak di bidang kewirausahaan dan pembangunan ekosistem.
Di tengah tantangan itu, KUMPUL tampil sebagai salah satu aktor penting. Organisasi yang sejak 2015 beroperasi sebagai penggerak ekosistem inovasi dan kewirausahaan ini berhasil mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam setiap program dan inisiatifnya.
Komitmen tersebut mendapat pengakuan dalam ajang 2025 ESG Award yang diselenggarakan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), di mana KUMPUL meraih penghargaan Best Facilitator.

“Konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya hayati kini menghadapi tantangan besar, mulai dari perubahan penggunaan lahan dan laut, minimnya praktik berkelanjutan, pencemaran lingkungan, hingga perubahan iklim” ujar Riki Frindos, Direktur Eksekutif KEHATI.
Penghargaan ini lahir dari rekam jejak konkret. Sejak 2022, KUMPUL secara sistematis menerapkan kerangka ESG dalam kegiatannya.
Hasilnya, hanya dalam periode Januari 2024 hingga Mei 2025, mereka menjalankan 13 program berbasis ESG, mendampingi 8 startup memperoleh pendanaan lebih dari USD 2,5 juta, menggelar 43 pelatihan untuk lebih dari 3.300 peserta, serta menerbitkan lima publikasi yang mendorong pemahaman dan pengembangan ESG di Indonesia.
Selain itu, KUMPUL turut merancang instrumen seperti Scale Up Readiness Index (SCRIN) dan Women’s Economic Empowerment Framework yang memastikan dampak terukur dan tervalidasi.
Menurut Managing Director KUMPUL, Mega Prawita penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi, melainkan juga peluang memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem berkelanjutan.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Kembali Poles Ulang Patung Pancoran
“Penghargaan ini adalah bukti kekuatan pembangunan ekosistem dan kesamaan tujuan. Kami berterima kasih kepada tim, mitra, dan kolaborator yang telah berjalan bersama kami. Penghargaan ini membuka peluang kolaborasi lintas sektor,” ungkap Mega Prawita.
Melalui pengakuan ini, KUMPUL menegaskan bahwa ESG bukan sekadar jargon, melainkan fondasi penting dalam membangun kewirausahaan yang bertanggung jawab, inklusif, dan mampu menjawab tantangan lingkungan sekaligus sosial di Indonesia.