Kulitnya terasa solid dan tebal. Untuk pemakaian sehari-hari, material ini lebih dari cukup dan memberikan tampilan yang sangat premium di kelasnya. Benarkah premium? Ya, untuk segmen harganya.
2. Konstruksi & Jahitan: Penentu Umur Sepatu

Brodo menggunakan konstruksi Blake Stitch pada banyak modelnya.
Apa itu Blake Stitch? Ini adalah teknik di mana bagian atas sepatu (upper) dijahit langsung ke sol bagian dalam dan luar.
Membuat sepatu jadi lebih fleksibel, ringan, dan tidak sekaku konstruksi Goodyear Welt yang lebih mahal.
Bentuknya juga bisa lebih ramping.
Sedikit kurang tahan air dibanding Goodyear Welt dan proses penggantian solnya lebih rumit.
Jahitannya terlihat rapi dan kuat. Untuk sepatu yang dipakai di perkotaan, konstruksi ini sangat ideal karena mengutamakan kenyamanan dan fleksibilitas.
3. Insole & Outsole: Fondasi Kenyamanan
Baca Juga: 5 Sepatu Lokal untuk Jalan Kaki 10.000 Langkah Sehari, Nyaman Bebas Pegal Mulai Rp200 Ribuan
Insole dilapisi dengan bahan kulit sintetis dan busa yang cukup empuk. Untuk pemakaian awal, rasanya nyaman. Namun, untuk berjalan jauh, mungkin beberapa orang butuh insole tambahan.

Outsole menggunakan sol karet solid dengan pola tapak yang cukup baik. Grip-nya terasa mantap di permukaan ubin atau aspal.
Bagian ini fungsional dan sesuai standar. Tidak ada yang "ajaib", tapi tugasnya dengan baik.
Uji Pakai: Bagaimana Rasanya Setelah 6 Bulan?
Proses 'Break-in': Butuh sekitar 1-2 minggu pemakaian agar kulitnya melunak dan mengikuti bentuk kaki. Awalnya terasa sedikit kaku, ini wajar untuk sepatu kulit.
Setelah 'break-in', sepatu ini nyaman untuk aktivitas sehari-hari seperti ke kantor atau hangout. Namun, untuk berjalan kaki lebih dari 5 km, telapak kaki mulai terasa lelah.
Kulitnya terbukti tahan goresan ringan. Sol karetnya menunjukkan sedikit tanda keausan yang wajar. Yang paling penting, jahitan antara upper dan sol masih sangat kokoh.
Jadi, "Gentleman" atau Cuma Marketing?