Ini adalah penyebab paling umum. Sama seperti penyakit gusi pada gigi asli, penumpukan plak akibat kebersihan mulut yang buruk dapat memicu infeksi di sekitar implan.
Infeksi ini dapat merusak gusi dan tulang rahang yang menopang implan, membuatnya menjadi longgar dan akhirnya lepas.
2. Kegagalan Osseointegrasi
Proses penyatuan antara implan dan tulang rahang bisa saja gagal. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kepadatan tulang rahang yang tidak memadai, pemasangan implan yang kurang tepat, atau kondisi medis tertentu seperti diabetes yang tidak terkontrol.
3. Tekanan Berlebih (Overloading)
Kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur (bruxism) atau mengunyah benda yang sangat keras dapat memberikan tekanan berlebihan pada implan.
Seiring waktu, tekanan konstan ini bisa menyebabkan baut implan menjadi goyang.
4. Gaya Hidup dan Kondisi Kesehatan
Merokok adalah salah satu musuh terbesar implan gigi karena dapat menghambat aliran darah ke gusi dan memperlambat proses penyembuhan.
Baca Juga: Lagi Sakit Gigi, Nikita Mirzani Minta Sidang Lanjutan Kasus Pemerasan Reza Gladys Ditunda
Selain itu, beberapa jenis obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi kemampuan implan untuk menyatu dengan tulang.
5. Pemasangan yang Kurang Tepat
Keahlian dan pengalaman dokter gigi sangat menentukan keberhasilan implan. Penempatan implan pada posisi yang salah atau dengan sudut yang tidak tepat bisa membuatnya tidak stabil sejak awal.