Terungkap! Makna Mendalam Lukisan yang Dicuri dari Rumah Sri Mulyani saat Penjarahan

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Kamis, 04 September 2025 | 19:14 WIB
Terungkap! Makna Mendalam Lukisan yang Dicuri dari Rumah Sri Mulyani saat Penjarahan
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menumpahkan rasa kecewanya pasca rumahnya dijarah massa. (instagram.com/smindrawati)

Suara.com - Tanggal 31 Agustus 2025 menjadi catatan kelam bagi Menteri Keuangan Sri Mulyani. Rumah pribadinya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, diserbu massa hingga terjadi penjarahan.

Insiden ini berlangsung di tengah maraknya aksi unjuk rasa di berbagai daerah yang memang menimbulkan gejolak keamanan nasional.

Informasi mengenai lokasi rumah Sri Mulyani bahkan sempat menyebar luas di media sosial, sehingga memudahkan massa untuk mengoordinasikan aksinya.

Beberapa warganet menyebut, alamat rumahnya dicantumkan dalam komentar unggahan live-streaming penjarahan di tempat lain, sehingga cepat diketahui banyak orang.

Gelombang awal penyerangan terjadi sekitar pukul 00.30 hingga 01.00 WIB. Ratusan orang masuk melalui gerbang kompleks perumahan.

Hanya ada lima orang petugas keamanan di lokasi, sehingga mereka tidak sanggup menghadang massa yang jumlahnya jauh lebih besar.

Dalam penyerbuan pertama ini, sejumlah orang sudah mulai masuk ke pekarangan rumah. Namun situasi lebih memuncak pada gelombang berikutnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa setiap penduduk di seluruh Indonesia akan mendapatkan manfaat langsung dari belanja pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Foto tangkapan layar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto tangkapan layar.

Sekitar pukul 02.30 hingga 03.30 WIB, massa kembali datang dalam jumlah lebih besar. Sebelum menyerbu, terdengar suara kembang api yang diduga menjadi tanda atau aba-aba.

Tak lama, portal perumahan dijebol dan ratusan orang tumpah ruah menuju kediaman Sri Mulyani.

Baca Juga: Beda Kekayaan Menteri Nasaruddin Umar Vs Sri Mulyani: Kompak Dikritik usai Bahas Penghasilan Guru

Situasi saat itu dilaporkan sangat kacau. Ada yang melempar petasan, ada pula yang membakar tumpukan sampah sehingga api sempat terlihat di sekitar rumah. Kondisi ini membuat keamanan lingkungan semakin sulit dikendalikan.

Sejumlah barang berharga di dalam rumah hilang dibawa massa. Yang paling banyak disorot adalah lukisan karya Sri Mulyani sendiri, yang memiliki nilai sentimental tinggi.

Bahkan, Sri Mulyani sempat curhat dan mengungkap makna lukisan tersebut baginya.

Lalu, apa makna dari lukisan Sri Mulyani yang diangkut penjarah? Simak inilah penjelasannya.

Dalam unggahan Instagram-nya pada Selasa (02/11/2025) lalu, Sri Mulyani mengaku sedih atas penjarahan yang terjadi di rumah pribadinya di Bintaro, Tangerang Selatan pada Minggu (31/08/2025) lalu.

Sri Mulyani pun mengungkap awal seorang penjarah membawa serta lukisan sentimental baginya.

"Lukisan Bunga Itu, laki-laki berjaket merah memakai helm hitam tampak memanggul Lukisan cat minyak Bunga diatas kanvas ukuran cukup besar. Dia membawa jarahannya dengan tenang, percaya diri keluar dari rumah pribadi saya yang menjadi target operasi jarahan hari minggu akhir Agustus 2025 dini hari." tulisnya.

Sri Mulyani pun melanjutkan captionnya soal makna lukisan bunga yang kini lenyap. 

"Lukisan Bunga itu bagi penjarah pasti dibayangkan bernilai sekedar seperti lembaran uang. Lukisan Bunga yang saya lukis 17 tahun lalu adalah hasil dan simbol perenungan serta kontemplasi diri, sangat pribadi. Seperti rumah tempat anak-anak saya tumbuh dan bermain, sangat pribadi dan menyimpan kenangan tak ternilai harganya" tulis Sri Mulyani pilu. 

Ia juga menggambarkan raibnya lukisan bunga tersebut dengan kondisi negara sekarang. 

"Lukisan Bunga itu telah raib lenyap seperti lenyapnya rasa aman, rasa kepastian hukum dan rasa perikemanusiaan yang adil dan beradab di bumi Indonesia, " lanjutnya. 

Sri Mulyani pun menyayangkan hal ini terjadi, terlebih lagi muncul isu adanya oknum provokator yang membuat rumahnya dijarah. 

Selain itu, berbagai barang rumah tangga lain juga ikut lenyap, mulai dari perabotan, peralatan elektronik, hingga perhiasan. Bahkan benda sederhana seperti barang dapur dan ring basket juga digotong keluar.

Warga sekitar melihat banyak penjarah membawa barang dengan kendaraan bermotor, seolah sudah ada yang mengatur sistem distribusi hasil rampasan.

Pada saat penyerangan, Sri Mulyani tidak berada di rumah. Di lokasi hanya ada seorang sekuriti bernama Joko Sutrisno serta seorang anggota keluarga.

Keduanya kemudian diamankan ke rumah tetangga agar terhindar dari amukan massa. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, meskipun kerugian materiil diperkirakan cukup besar.

Kontributor : Dea Nabila

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?