Suara.com - Keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk merombak susunan Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9/2025) mengejutkan banyak pihak, termasuk mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Mahfud MD secara spesifik menyatakan kekagetannya terhadap pencopotan Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan (BG) dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
"Ya, kalau dari sudut politik agak kaget juga ya saya," ujar Mahfud MD, sembari menambahkan bahwa nama Budi Gunawan menjadi sorotan utama yang paling mengejutkan dari seluruh daftar reshuffle tersebut.
Guru besar Universitas Islam Indonesia (UII) itu menduga kuat ada pertimbangan politis yang lebih kompleks di balik keputusan ini.
Menurutnya, alasan yang beredar di publik, yakni minimnya penampilan Budi Gunawan saat kerusuhan merebak beberapa waktu lalu, tidak cukup menjelaskan keseluruhan dinamika yang terjadi.
![Mahfud MD saat bicara soal DPR RI. [YouTube/Mahfud MD Official]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/27/32408-mahfud-md.jpg)
Mahfud MD menilai, latar belakang Budi Gunawan sebagai intelijen justru membuat ketidakhadiran di publik menjadi hal yang wajar.
Dalam dunia intelijen, peran dan pengaruh tidak selalu ditunjukkan lewat eksposur media, melainkan lewat strategi dan koordinasi di balik layar.
Kilas Balik Karier Gemilang Budi Gunawan: Dari Ajudan Presiden hingga Pimpinan Intelijen
Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si. adalah nama yang tak asing di kancah politik dan keamanan nasional.
Baca Juga: Budi Gunawan Dicopot Karena Tidak Mampu Cegah Kerusuhan? Ini Kata Mensesneg
Lahir di Surakarta pada 11 Desember 1959, rekam jejak Budi Gunawan sangat panjang dan cemerlang, baik di institusi Polri maupun lembaga intelijen negara.
Lulusan Akpol 1983 ini mengukuhkan kapasitas intelektualnya dengan meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Trisakti dengan predikat summa cum laude pada 2018.
Perjalanan karier Budi Gunawan dipenuhi posisi-posisi strategis:
- Ajudan Presiden dan Wakil Presiden
Budi Gunawan sempat menjabat Ajudan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri (1999-2001) dan berlanjut sebagai Ajudan Presiden RI hingga 2004. Kedekatan ini kerap disorot sebagai faktor penting dalam perjalanan kariernya.
- Puncak Karier di Polri
Mengemban berbagai jabatan kunci seperti Kapolda Jambi, Kapolda Bali, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Kalemdikpol), hingga Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) pada 2015-2016.
- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)
Menjabat dari 2016 hingga 2024, Budi Gunawan dikenal "mensipilkan" lembaga intelijen, menjadikannya lebih humanis dan berorientasi pada upaya hukum. Di masa pandemik COVID-19, BIN di bawah kepemimpinannya juga aktif dalam program kemanusiaan.
- Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam)
Ditunjuk Presiden Prabowo Subianto pada Oktober 2024, jabatan ini hanya diemban kurang dari setahun.
Pencopotan Budi Gunawan dari Menko Polkam merupakan bagian dari reshuffle yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membantah anggapan bahwa pencopotan Budi Gunawan terkait dengan rangkaian kerusuhan di beberapa daerah pada akhir Agustus.
Keputusan pergantian ini disebut sebagai bagian dari upaya Presiden Prabowo untuk menyegarkan dan mengefektifkan kabinetnya.