- Gus Irfan dilantik sebagai Menteri Haji dan Umrah.
- Gus Irfan ternyata berasal dari keluarga NU.
- Ayahnya, KH. Yusuf Hasyim, adalah seorang ulama.
Suara.com - K.H. Mochamad Irfan Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Irfan, kini menjadi sorotan utama.
Pada Senin, 8 September 2025, dia resmi dilantik sebagai Menteri Haji dan Umrah oleh Presiden Prabowo Subianto, sebuah jabatan baru yang menandai sejarah baru dalam tata kelola haji di Indonesia.
Pengangkatan ini memunculkan pertanyaan tentang siapa sebenarnya sosok Gus Irfan dan bagaimana latar belakangnya hingga dipercaya memimpin kementerian sepenting itu?
Simak penjelasan berikut ini.
Latar Belakang Gus Irfan
![Menteri Haji dan Umroh Irfan Yusuf mengikuti pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/9/2025). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/08/80089-pelantikan-menteri-dan-wakil-menteri-baru-reshuffle-kabinet-merah-putih-irfan-yusuf.jpg)
Gus Irfan lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 24 Juni 1962 sehingga sekarang berusia 63 tahun. Dia berasal dari keluarga yang sangat terpandang, dengan akar kuat di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).
Ayahnya, KH. Yusuf Hasyim, adalah seorang ulama kharismatik yang juga pendiri Pondok Pesantren Tebuireng. Sementara ibunya, Nyai Hj. Aisyah Baidlowi, juga berasal dari keluarga ulama terkemuka.
Garis keturunan Gus Irfan bahkan bisa ditarik langsung ke salah satu tokoh pendiri NU, KH. Hasyim Asy'ari, yang tak lain adalah kakeknya sendiri.
Silsilah keluarga ini juga menjadikannya sepupu dari mantan Presiden RI, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Kedekatan itu tidak hanya sebatas hubungan darah, tetapi juga tercermin dalam pemikiran dan perjuangan Gus Irfan. Selain itu, Gus Irfan juga dikenal sebagai sosok yang mewarisi dan melanjutkan perjuangan Gus Dur di berbagai bidang.
Baca Juga: Profil dan Karier Gus Irfan: Calon Menteri Haji, Cucu Pendiri NU
Tumbuh besar di lingkungan pesantren yang kental dengan nilai keagamaan dan kebangsaan, Gus Irfan tidak hanya mewarisi nama besar, tetapi juga semangat perjuangan dan pengabdian.
Lingkungan masa kecilnya di Jombang, yang merupakan pusat pergerakan NU, membentuk karakternya menjadi pribadi yang teguh dan berkomitmen pada kemajuan umat.
Perjalanan pendidikan Gus Irfan dimulai di Jombang. Setelah lulus dari SMPP Jombang (sekarang SMAN 2 Jombang), dia melanjutkan studinya di Universitas Brawijaya di Malang.
Dia meraih gelar sarjana pada tahun 1985 dan gelar magister pada tahun 2002 di universitas yang sama. Terbaru pada Februari 2025, Gus Irfan berhasil meraih gelar doktor dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan disertasi yang menyoroti kepemimpinan sang ayah, KH. Muhammad Yusuf Hasyim.
Perjalanan Karier Gus Irfan
![Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf. [Kemenag]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/sB6Alg0lhts37d0UHY76vRvTeQZ7O0S0.png)
Kiprah Gus Irfan menunjukkan perpaduan yang unik antara pengabdian di pesantren, dunia pendidikan, dan profesionalisme di sektor keuangan.
Sejak tahun 1989 hingga 2006, dia mengabdi sebagai Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng. Dedikasi Gus Irfan di bidang pendidikan juga tampak dari perannya sebagai Wakil Ketua Yayasan Hasyim Asy'ari dan pimpinan Pesantren Al-Farros.
Gus Irfan juga memiliki rekam jejak yang cukup kuat di sektor finansial. Dia menjabat sebagai Komisaris Utama PT BPR Tebuireng selama dua dekade, dari 1996 hingga 2016.
Di bidang organisasi keagamaan, Gus Irfan aktif sebagai Wakil Ketua RMI Nahdlatul Ulama Jawa Timur. Di samping itu, keaktifannya di Lembaga Perekonomian NU menunjukkan perannya yang signifikan dalam jaringan Nahdlatul Ulama.
Sementara itu perjalanan politik Gus Irfan dimulai saat dia bergabung dengan Partai Gerindra. Dia berhasil terpilih sebagai Anggota DPR RI pada Pemilu 2024.
Namun masa jabatan Gus Irfan terbilang singkat karena dia kemudian ditunjuk sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah (BPH) pada 22 Oktober 2024.
Dengan ditingkatkannya status BPH menjadi sebuah kementerian, Gus Irfan kini menjabat sebagai Menteri Haji dan Umrah. Jabatan itu sangat relevan dengan latar belakang dan pengalamannya.
Sebelum itu, Gus Irfan juga pernah dipercaya sebagai salah satu Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 yang menunjukkan kepercayaan partai terhadap kemampuannya.
Dengan latar belakang keluarga yang kuat, pengalaman luas di dunia pesantren, dan kiprahnya di ranah politik, Gus Irfan dinilai memiliki modal besar untuk memimpin kementerian baru ini.
Kontributor : Trias Rohmadoni