- Charlie Kirk, seorang aktivis konservatif dan sekutu Donald Trump, tewas ditembak
- Gubernur Utah menyebut peristiwa tersebut sebagai pembunuhan politik
- Identitas dan motif pelaku belum jelas.
Suara.com - Charlie Kirk, seorang aktivis konservatif terkemuka dan sekutu dekat Donald Trump, tewas ditembak pada Rabu (10/9) saat menghadiri sebuah acara di kampus Utah Valley University, Orem.
Gubernur Utah, Spencer Cox, menyebut peristiwa tragis ini sebagai "pembunuhan politik" yang dilakukan dari atap sebuah gedung.
"Ini adalah hari yang kelam bagi negara bagian kami. Ini adalah hari yang tragis bagi bangsa kami," kata Gubernur Cox dalam konferensi pers, yang dikutip via AP.
"Saya ingin menegaskan bahwa ini adalah pembunuhan politik," lanjut dia.
Hingga Rabu malam, pihak berwenang masih memberikan informasi yang berubah-ubah dan sulit dicocokkan mengenai pelaku penembakan.
Direktur FBI, Kash Patel, sempat mengumumkan di media sosial bahwa seorang "subjek" telah ditahan, namun kemudian mengoreksi bahwa orang tersebut telah dibebaskan setelah diinterogasi.
Sementara itu, otoritas Utah secara terpisah menyatakan bahwa seorang "saksi penting" (person of interest) telah diamankan, meskipun tidak jelas apakah itu orang yang sama yang disebutkan oleh Patel.
Pihak berwenang belum mengidentifikasi secara resmi identitas pelaku, motif penembakan, atau menjatuhkan tuduhan kriminal.
Charlie Kirk dikenal sebagai pendukung MAGA yang dikampanyekan Donald Trump. Dalam beberapa kesempatan ia juga menegaskan dukungannya terhadap Israel terkait serangan ke wilayah Palestina sebagai aksi pertahanan diri.
Baca Juga: Sinopsis Film 'Night Always Comes' 2025: Thriller Kriminal Menegangkan
Detik-Detik Penembakan Charlie Kirk
Video yang beredar luas di media sosial dari lokasi kejadian menunjukkan Kirk sedang berbicara sambil memegang mikrofon di bawah tenda putih.
Tiba-tiba, terdengar satu tembakan. Kirk terlihat mengangkat tangan kanannya saat darah mengucur deras dari sisi kiri lehernya.
Para penonton terkejut dan berteriak histeris sebelum akhirnya berlarian menjauhi lokasi. Associated Press mengonfirmasi bahwa video tersebut diambil di halaman Sorensen Center di kampus Utah Valley University.
Penembakan terjadi ketika Kirk sedang berdebat dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh organisasi nirlabanya, Turning Point USA.
Tepat sebelum tembakan, ia menjawab pertanyaan dari seorang audiens mengenai penembakan massal dan kekerasan senjata.
Penembak, yang menurut Cox akan dimintai pertanggungjawaban di bawah hukuman mati negara bagian, mengenakan pakaian gelap dan menembak dari atap gedung di kampus yang berjarak cukup jauh.
Kematian Kirk diumumkan oleh Donald Trump di media sosial, yang memuji aktivis berusia 31 tahun itu sebagai "luar biasa, bahkan legendaris."
Trump menambahkan bahwa Kirk adalah orang yang paling memahami dan memiliki "hati kaum muda" di Amerika Serikat. Sebagai bentuk penghormatan, Trump memerintahkan bendera dikibarkan setengah tiang dan mengeluarkan proklamasi presiden.
Menanggapi insiden ini, Utah Valley University segera dievakuasi dan kampus ditutup. Semua kelas dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Para petugas bersenjata terlihat berpatroli di sekitar lingkungan kampus, mengetuk pintu, dan meminta informasi mengenai pelaku.
Acara yang dipromosikan sebagai pemberhentian pertama dari "The American Comeback Tour" Kirk ini telah memicu perdebatan di kalangan kampus.
Sebuah petisi daring yang menuntut pembatalan acara tersebut mendapat hampir 1.000 tanda tangan, namun universitas tetap mempertahankan acara dengan alasan menghormati hak kebebasan berpendapat.
Insiden penembakan ini memicu kecaman keras dari berbagai pihak, baik dari Partai Demokrat maupun Republik. Gubernur California, Gavin Newsom, yang berpartai Demokrat, menyebut serangan ini "menjijikkan, keji, dan tercela."
Mantan anggota Kongres Demokrat, Gabrielle Giffords, yang pernah menjadi korban penembakan, juga menyatakan duka mendalam atas kematian Kirk.
Penembakan terhadap Kirk tampaknya akan menjadi bagian dari catatan peningkatan kekerasan politik yang menyentuh berbagai ideologi dan perwakilan dari kedua partai besar di AS.
Peristiwa-peristiwa ini mencakup pembunuhan seorang anggota parlemen negara bagian di Minnesota, serangan bom molotov di sebuah parade di Colorado, dan pembakaran rumah seorang gubernur di Pennsylvania.
Puncak dari serangkaian kekerasan ini adalah penembakan yang menargetkan Donald Trump saat kampanye tahun lalu.
Mantan anggota Kongres dari Utah, Jason Chaffetz, yang berada di lokasi kejadian, mengatakan kepada Fox News Channel bahwa ia mendengar satu tembakan dan melihat Kirk terjatuh.
Ia merasa terkejut karena Utah dikenal sebagai salah satu tempat teraman. Ia juga menilai bahwa pengamanan yang ada di acara tersebut tidak memadai.
Kontributor : Rizqi Amalia