Pendidikan dr. Tan Shot Yendan, Berani Kritik Program MBG Tak Bergizi Seimbang

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 25 September 2025 | 14:36 WIB
Pendidikan dr. Tan Shot Yendan, Berani Kritik Program MBG Tak Bergizi Seimbang
dr. Tan Shot Yen

Penggunaan pangan berbasis tepung terigu, yang notabene tidak tumbuh di Indonesia, dianggapnya sebagai pilihan yang kurang bijak dan tidak sesuai dengan kearifan lokal.

Selain masalah menu, dr. Tan juga menyoroti isu keamanan makanan (food safety). Ia menekankan bahwa makanan yang sudah berada di suhu 60 derajat Celcius ke bawah rentan terhadap pertumbuhan bakteri, yang bisa membahayakan kesehatan anak-anak yang mengonsumsinya.

Hal ini menuntut adanya sistem pengawasan yang ketat dan prosedur yang tepat dalam proses penyiapan dan distribusi makanan.

karyawan MBG (Suara.com/Iman Firmansyah)
karyawan MBG (Suara.com/Iman Firmansyah)

Solusi: "4 Reformasi + 5 Rekomendasi" untuk MBG

Menyadari bahwa kritik saja tidak cukup, dr. Tan juga menawarkan solusi konkret melalui gagasan "4 Reformasi + 5 Rekomendasi" yang ia bagikan melalui akun media sosialnya. Usulan ini bertujuan untuk mereformasi MBG agar menjadi program yang lebih efektif dan berkelanjutan.

4 Reformasi MBG

  • Hentikan distribusi “makanan kering” yang mengacu pada produk industri sebagai UPF (ultra-processed food)
  • Hentikan operasional SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang tidak sesuai juknis (petunjuk teknis) dan potensial menimbulkan masalah
  • Hentikan SPPG yang sudah bermasalah hingga mampu melaksanakan tugas sesuai juknis didahului simulasi yang terkontrol
  • Terapkan sistem monitoring, evaluasi, dan supervisi yang akuntabel di semua SPPG.

5 Rekomendasi MBG

  • Di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar): Gandeng kantin sekolah, didik-latih-awasi agar menjadi dapur MBG berkualitas dengan ketentuan SPPG termodifikasi
  • Kerja sama dengan unit kesehatan lingkungan puskesmas setempat sebagai layanan supervisi, monitoring, dan evaluasi
  • Transparansi keuangan setiap SPPG dan dapur penyedia yang diketahui publik.
  • Terapkan edukasi makan bergizi tanpa campur tangan kepentingan industri di semua segmen penerima manfaat, bekerja dengan TPG (tenaga pelaksana gizi) puskesmas setempat
  • Alokasikan menu lokal sebagai 80 persen ini MBG di seluruh wilayah

Kontributor : Rizqi Amalia

Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Jabar Dievaluasi Total Pasca Keracunan

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI