- Muhammad Kerry Adrianto Riza telah resmi ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamina.
- Anak Riza Chalid ini mengajukan permohonan untuk dipindahkan ke Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Kelas 1A, Jakarta Pusat.
- Berikut rekam jejak karier Kerry yang kini menjadi terdakwa kasus korupsi yang merugikan negara hingga Rp285,95 triliun.
Suara.com - Anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Adrianto Riza, telah resmi ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamina.
Kekinian, Muhammad Kerry Adrianto mengajukan permohonan untuk dipindahkan ke Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Kelas 1A, Jakarta Pusat.
Permohonan tersebut disampaikan oleh tim kuasa hukumnya usai Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan surat dakwaan di persidangan pada Senin, 13 Oktober 2025.
"Di sisi lain, Pak Kerry memiliki gangguan kesehatan, sehingga kami memohon agar yang bersangkutan bisa dipindahkan ke Rutan Salemba Kelas 1A Jakarta Pusat," ujar pengacara Kerry dalam persidangan, dikutip pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Permintaan tersebut didasari pertimbangan kondisi kesehatan Muhammad Kerry Adrianto Riza yang tengah berjuang melawan penyakit pneumonia.
"Selama masa penahanan sebelumnya, sebelum agenda persidangan dimulai, Kerry sempat mengalami gangguan kesehatan. Ia sempat terkena pneumonia, disertai demam, batuk, serta alergi," ungkap Lingga saat ditemui usai sidang.
Kini menjadi terdakwa kasus korupsi, simak rekam jejak karier Muhammad Kerry Adrianto Riza.

Rekam Jejak Karier Muhammad Kerry Adrianto Riza
Muhammad Kerry Adrianto Riza merupakan putra dari pasangan Riza Chalid Riza dan Roestriana Adrianti. Ia lahir pada 15 September 1986.
Baca Juga: Anak Pengusaha Didakwa Korupsi Rp 3 Triliun dalam Skema Perdagangan Minyak Mentah
Ia dikenal sebagai pemilik PT Navigator Khatulistiwa, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang brokerage minyak serta layanan logistik laut.
Kerry juga menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi, perusahaan yang berfokus pada jasa transportasi laut untuk sektor minyak dan gas.
Tak hanya berkiprah di sektor energi, Kerry juga pernah menjabat sebagai komisaris sekaligus pemilik di lembaga hiburan edukatif anak-anak, KidZania Jakarta.
Anak Riza Chalid ini juga aktif dalam dunia olahraga, khususnya sebagai salah satu tokoh di balik klub basket Hangtuah Jakarta.
Lebih jauh, Kerry sempat menjabat sebagai Presiden Direktur Mandiri Arafura Limited bersama Sofjan Arsad pada tahun 2014, sebelum akhirnya mengundurkan diri.
Sebelum meniti karier di dunia bisnis, Kerry menempuh pendidikan di United World College of South East Asia (UWCSEA) pada periode 2000 hingga 2004.