- Beauty Crown, didirikan oleh Peggy Widjaja pada 2013, berkembang dari studio kecil menjadi pelopor hairpiece premium 100% rambut manusia yang membantu banyak orang kembali percaya diri.
- Menyediakan toupee, wig, dan hair clip berbahan rambut asli, Beauty Crown menawarkan produk alami, ringan, dan bisa dikustom sesuai kebutuhan pelanggan.
- Lebih dari bisnis kecantikan, Beauty Crown menjadi wujud empati Peggy untuk mengembalikan semangat hidup mereka yang kehilangan rambut akibat penyakit.
Suara.com - Di balik setiap helai rambut, tersimpan cerita. Begitu pula kisah Beauty Crown, brand yang kini dikenal luas sebagai pelopor hairpiece premium berbahan 100% rambut manusia di Indonesia.
Didirikan pada tahun 2013 oleh Peggy Widjaja, Beauty Crown lahir bukan dari rencana besar bisnis, melainkan dari ketekunan, doa, dan kepedulian terhadap sesama.
Berawal dari sebuah studio kecil berukuran 2x2 meter di rumahnya, Peggy memulai perjalanan Beauty Crown dengan menjual alat penata rambut seperti catokan, hair straightener, curling iron, dan hair dryer secara online.
Ia rajin mengikuti bazar untuk mengenalkan produk-produknya, hingga satu permintaan sederhana dari seorang pelanggan mengubah arah seluruh hidupnya.
“Waktu itu ada pelanggan yang bilang, ‘Kak, bisa nggak bikin wig yang bagus dan natural? Teman saya kena kanker, pengin tetap bisa ke kantor tanpa ditanya-tanya,’” kenang Peggy.
Permintaan itu menjadi titik balik. Dari sekadar alat styling, Beauty Crown bertransformasi menjadi penyedia solusi bagi mereka yang kehilangan rambut — dan kepercayaan diri.
Misi yang Lebih Dalam dari Sekadar Kecantikan

Peggy menyadari bahwa kehilangan rambut sering kali bukan hanya soal penampilan, melainkan juga trauma emosional dan sosial.
Dari situlah ia bertekad membangun Beauty Crown sebagai tempat yang tidak hanya menjual produk, tetapi juga memberi harapan.
Baca Juga: 4 Hari Baik November 2025 untuk Potong Rambut Versi Kalender Sinarmas, Ada Ide Haircut Terbaik!
“Saya sudah banyak mendengar kisah mereka, dari pasien kanker, autoimun, alopecia, sampai anak-anak muda yang kehilangan rambut karena efek pengobatan. Ada guru yang berhenti mengajar karena diejek muridnya, ada pramugari yang tak bisa terbang lagi. Saya ingin bantu mereka menemukan semangat hidupnya kembali,” ujar Peggy dengan mata berkaca-kaca.
Tak jarang, ia ikut mencukur rambutnya sendiri, bukan karena tren, tapi sebagai tanda solidaritas untuk para pejuang yang ia bantu. “Saya sampai botak dua kali. Supaya mereka tahu, mereka nggak sendiri,” katanya lembut.
Baginya, setiap wig bukan sekadar produk, melainkan hadiah keberanian untuk seseorang memulai lagi hidupnya dengan kepala tegak.
Kualitas Premium dari Rambut Asli Manusia
Keunikan utama Beauty Crown terletak pada komitmen terhadap kualitas dan keaslian bahan. Semua wig, topper, dan hair clip dibuat dari 100% rambut manusia, tanpa campuran sintetis sedikit pun.
Proses produksinya dilakukan dengan penuh ketelitian dan cinta, memastikan hasil akhir yang ringan, alami, dan nyaman digunakan sehari-hari.