-
Atap asbes berbahaya bagi kesehatan karena mengandung serat mikroskopis yang dapat terhirup dan memicu penyakit paru-paru seperti kanker dan asbestosis.
-
Lima material alternatif yang lebih aman dan tahan lama sebagai pengganti asbes adalah atap tanah liat, keramik/glazur, metal, dak beton, dan genteng metal pasir.
-
Setiap jenis atap memiliki keunggulan tersendiri dalam hal ketahanan terhadap cuaca, usia pakai, dan keamanan lingkungan, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan rumah.
- Kekurangan: Harga relatif lebih tinggi dan pemasangan harus presisi.
3. Atap metal
Atap metal terbuat dari bahan logam seperti zincalume, galvalume, atau baja ringan.
- Ketahanan: Sangat tahan terhadap korosi, api, dan angin kencang. Umur pakai bisa mencapai 20–50 tahun tergantung jenis logam dan lapisan pelindungnya.
- Kelebihan: Ringan, mudah dipasang, dan cocok untuk berbagai desain rumah modern.
- Kekurangan: Bisa menimbulkan suara bising saat hujan dan perlu insulasi tambahan untuk meredam panas.
4. Atap dak beton
Dak beton adalah atap datar yang dibuat dari campuran semen, pasir, dan kerikil, sering digunakan pada rumah bertingkat atau desain minimalis.
- Ketahanan: Sangat kuat dan tahan lama, bisa bertahan lebih dari 50 tahun jika dirawat dengan baik.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Cat Genteng Waterproof Terbaik, Anti Bocor dan Tahan Cuaca Ekstrem
- Kelebihan: Bisa difungsikan sebagai rooftop atau taman, tahan terhadap beban berat dan cuaca ekstrem.
- Kekurangan: Proses pengerjaan lebih rumit dan membutuhkan waterproofing agar tidak bocor.
5. Genteng Metal Pasir
Genteng metal pasir adalah genteng logam yang dilapisi butiran pasir untuk menambah estetika dan meredam suara.
- Ketahanan: Tahan terhadap karat, api, dan benturan. Umur pakai sekitar 20–30 tahun.
- Kelebihan: Ringan, tidak bising saat hujan, dan tampilannya menyerupai genteng konvensional.