Lowongan yang sudah tayang lebih dari 30 hari tanpa update adalah tanda paling umum dari ghost job. Perusahaan yang serius merekrut biasanya akan menutup, memperbarui, atau memberikan tanda progres pada lowongan dalam waktu tertentu.
2. Deskripsi Pekerjaan Terlalu Umum
Ghost job sering menggunakan deskripsi yang sangat luas dan tidak spesifik. Misalnya, hanya mencantumkan tugas-tugas umum tanpa tanggung jawab jelas, atau tidak memberikan detail gaji, fasilitas, dan struktur tim. Hal ini berbeda dengan lowongan asli yang biasanya jelas dan rinci.
3. Informasi Perusahaan Tidak Jelas
Jika alamat perusahaan tidak lengkap, email tampak tidak profesional, atau nomor telepon tidak aktif, ini bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tidak sedang benar-benar membuka lowongan.
4. Tidak Ada Follow Up Setelah Melamar
Jika kamu sudah melamar berminggu-minggu tapi tidak ada update sama sekali, Bisa jadi posisi tersebut tidak diproses. Bahkan beberapa ghost job sengaja dibiarkan tanpa respons karena tidak ada proses seleksi yang berjalan.
5. Proses Interview Tidak Profesional
Ada juga kasus di mana pelamar mendapat undangan interview, tetapi proses wawancaranya terasa tidak meyakinkan.
Baca Juga: Youth Economic Summit 2025 : Indonesia Tangkap Peluang Pekerjaan Baru untuk Kurangi Penganggur
Misalnya, pewawancara tidak paham tentang peran yang ditawarkan, undangan dikirim dari nomor pribadi tanpa perkenalan jelas, atau pewawancara terlihat tidak tertarik atau tidak kompeten. Situasi ini mungkin bukan sekadar ghost job, tetapi juga ciri lowongan palsu.
Cara Menghindari Ghost Job
Meski ghost job sulit dihindari sepenuhnya, kamu bisa mengurangi risikonya dengan langkah-langkah sederhana berikut:
1. Periksa Masa Tayang Lowongan
Jika lowongan sudah muncul lebih dari 30 hari, jangan langsung melamar. Cari informasi tambahan untuk memastikan posisi tersebut masih aktif dan benar-benar dibuka.
2. Gunakan Koneksi di LinkedIn