- Semenjak adanya media sosial, oversharing kini dianggap hal lumrah.
- Padahal hal tersebut bisa menjadi bumerang ke diri sendiri.
- Menurut psikologi, ada 5 hal yang sebaiknya tidak diceritakan ke orang lain.
Suara.com - Di era media sosial seperti sekarang ini, batas antara kehidupan pribadi dan konsumsi publik semakin kabur. Fenomena oversharing dianggap hal yang lumrah demi validasi atau sekadar eksistensi.
Rasanya ada dorongan mendesak untuk membagikan setiap detail kehidupan kita, mulai dari apa yang kita makan, pencapaian kecil, hingga keluh kesah tentang masalah pribadi.
Namun, tahukah kamu bahwa menurut psikologi, tidak semua hal layak untuk dikonsumsi publik. Faktanya, membagikan hal-hal tertentu justru bisa menjadi bumerang yang bisa merugikan kesehatan mental, hubungan interpersonal, bahkan menghambat kesuksesanmu sendiri.
Melansir dari Times of India, berikut adalah 5 hal yang sebaiknya kamu simpan untuk dirimu sendiri.
1. Rencana Besar dan Tujuan Jangka Panjang
Pernahkah kamu menceritakan resolusi tahun baru atau ide bisnis besar kepada teman, lalu tiba-tiba kehilangan semangat untuk mengeksekusinya? Dalam psikologi, fenomena ini nyata.

Penelitian menunjukkan bahwa ketika kita mengumumkan tujuan kita kepada orang lain dan menerima pujian atau kekaguman sebelum kita benar-benar melakukannya, otak kita melepaskan hormon dopamin.
Otak merasa seolah-olah tujuan tersebut "sudah tercapai" (disebut social reality), yang ironisnya justru menurunkan motivasi kita untuk bekerja keras mewujudkannya. Simpanlah ambisimu dalam diam, dan biarkan hasil kerjamu yang berbicara nanti.
2. Kondisi Keuangan Pribadi
Baca Juga: Mengenal Bird Theory Relationship yang Viral di TikTok, Tes Iseng yang Bisa Cek Kesehatan Hubungan
Uang adalah topik yang sangat sensitif dan dapat mengubah dinamika hubungan dalam sekejap.
Baik kamu sedang memiliki banyak uang atau sedang terpuruk, menceritakan detail pendapatan, tabungan, atau utangmu kepada orang lain bukanlah ide yang bijak.
Menjaga privasi finansial adalah bentuk perlindungan diri dari kerumitan sosial yang tidak perlu.
3. Masalah Keluarga dan Konflik Pasangan
Sangat wajar jika kita ingin curhat saat sedang bertengkar dengan pasangan atau orang tua. Namun, membawa masalah domestik ke ranah publik atau menceritakannya kepada teman-teman (yang mungkin tidak objektif) bisa berbahaya.
Pasalnya, kamu mungkin akan memaafkan pasangan atau keluargamu setelah pertengkaran usai, tetapi teman-temanmu yang sudah mendengar "keburukan" mereka mungkin tidak akan memaafkan semudah itu.