Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan belum akan melakukan rekayasa cuaca untuk memecah awan penyebab di Jakarta hujan seperti pada bulan lalu. Selain belum ada anggaran di APBD, Jokowi juga masih melihat kondisi hujan di Jakarta saat ini.
"Belum (akan melakukan rekayasa cuaca). Duitnya dari mana? APBD sudah selesai belum? Dari siapa? Belum (turun) kan dari Kemendagri, dari Kemendagri sudah keluar tapi masih kembali lagi ke dewan, kita tinggal tandatangani dan itu yang belum. Jadi belum. Duitnya dari mana?"" kata Jokowi di Jakarta, Minggu (23/2).
Menurut Jokowi, persoalan banjir Jakarta harus dilihat secara menyeluruh. Ditegaskan persoalan banjir dapat teratasi dengan membuat sumber resapan dan daya tampung air hujan, seperti waduk. Karena itu, lanjut Jokowi, pihakya tengah berupaya untuk membuat waduk, salah satunya di Megamendung, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Yang penting akar masalahnya diselesaikan, semua dalam proses. Baik membangun waduk baru, baik waduk Megamendung itu mulai diproses. Saya rasa akar masalahnya itu. Percuma kita bicara-bicara, yang paling penting menyelesaikan akar masalahnya," kata Mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah itu.
Seperti diketahui, pagi tadi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat adanya ada 16 kecamatan dengan 24 kelurahan yang terdampak genangan air. Banjir di wilayah-wilayah tersebut memiliki ketinggian air yang berbeda-beda, dengan rata-rata 50 sentimeter hingga 100 sentimeter. Sementara total warga yang terdampak banjir diketahui mencapai 21.611 jiwa. Mereka ditampung di 10 titik lokasi pengungsian.