Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengapresiasi sikap Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang secara resmi mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon presiden.
"Bagus sekali menurut saya. Dengan begitu, kan etika perpolitikan menjadi tetap ditegakkan," kata Dradjad, Minggu (16/3/2014). "Dengan adanya restu Bu Mega, tentu kita harus menghargai keputusannya."
Dengan sikap yang demikian, kata Dradjad, tidak ada lagi budaya politik pengkhianatan.
"Sebagaimana yang pernah saya utarakan dulu, bila (Jokowi) ingin mau menjadi kandidat presiden, maka mesti mendapatkan restu dari Bu Megawati. Sebab bila restu tidak ada, maka kita membudayakan apa yang namanya politik pengkhianatan," kata Dradjad.
PAN sendiri, lanjut Dradjad, telah memutuskan Hatta Rajasa sebagai calon presiden pada Rapat Kerja Nasional DPP PAN tahun 2011 yang lalu.
"Namun finalnya, apakah jadi capres atau cawapres, kemudian siapa pasangannya, nanti bakal tergantung pada hasil pileg dan komunikasi pascapemilu legislatif. Jadi, Kami memiliki mekanisme sendiri," kata Dradjad.