Suara.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta tetap mempertahankan status Gunung Merapi dalam kondisi normal, meski mengeluarkan embusan gas disertai material vulkanik pada Kamis (27/3/2014) siang.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Subandriyo mengatakan embusan tersebut merupakan aktivitas normal gunung api.
"Saya kira ini sudah sering terjadi. Embusan itu juga belum mengarah pada kecenderungan erupsi," kata Subandriyo.
Menurut dia, embusan terjadi karena di dalam perut Merapi memiliki kandungan gas sangat tinggi. Pelepasan gas itu juga biasanya terjadi karena dipicu oleh gempa tektonik dan vulkanik.
"Embusan itu dipicu akibat magma di bawah permukaan sangat dinamis, ditambah dengan gangguan luar berupa tektonik," katanya.
Menurut dia, berbagai aktivitas gunung tidak dapat serta merta dimaknai sebagai tanda-tanda erupsi, selama belum ada aktivitas lanjutan, seperti gempa tektonik, serta keluaran gas yang meningkat.
Subandriyo menjelaskan peristiwa erupsi hanya terjadi apabila embusan terkait dengan aktivitas magma serta material yang baru.
"Erupsi sendiri adalah proses keluarnya magma serta material baru ke permukaan bumi. Sementara abu atau kerikil yang keluar itu kan merupakan material lama. Kalau sudah material baru, baru erupsi," katanya.
Oleh sebab itu, menurut dia, BPPTKG Yogyakarta tetap mengimbau kepada masyarakat tetap tenang serta tidak perlu mengungsi. (Antara)