Via Twitter, Anas Bocorkan "SMS Cinta" SBY

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 16 April 2014 | 18:21 WIB
Via Twitter, Anas Bocorkan "SMS Cinta" SBY
Akun Twitter Anas Urbaningrum (twitter.com/anasurbaningrum)

Suara.com - Mendekam di dalam tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rupanya tidak membuat Anas Urbaningrum lupa dengan Partai Demokrat yang pernah dia pimpin. Lewat media sosial Twitter Anas membeberkan pesan pendek yang dikirim Susilo Bambang Yudhoyono setelah hasil hitung cepat pemilihan legislatif menunjukkan raihan suara Demokrat melorot drastis.

Demokrat adalah pemenang pemilihan legislatif 2009 dengan raihan 20,85 persen suara. Tetapi hasil hitung cepat pemilihan legislatif 2014 dari Populi Center menunjukkan suara Demokrat, yang kini diketuai oleh SBY itu, hanya 10,2 persen.

"Pak SBY seperti biasa rajin kirim sms. Kali ini tentang hasil pileg 2014. Sms kepada elit dan untuk diteruskan kepada kader partai," tulis Anas, Rabu petang (16/4/2014), lengkap dengan tagar #smscinta.

Lebih lanjut Anas membeberkan bahwa SMS dari SBY itu terdiri dari delapan poin yang isinya menjelaskan alasan suara Demokrat anjlok di pemilu 9 April silam.

"Kata Pak SBY, Partai Demokrat tergerus suaranya karena gempuran sejumlah kalangan dan media, akibat kasus korupsi beberapa kader," Anas meneruskan kicauannya.


Pada bagian lain Anas menyebutkan bahwa SBY, yang juga Presiden Republik Indonesia, menyatakan tekad untuk membawa Demokrat memenangkan pemilu 2019.

"Disebutkan pula bahwa SBY nanti akan lebih bisa mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaga untuk memperkuat dan membesarkan partai," beber Anas lagi.


Anas juga menulis bahwa dalam pesan pendeknya SBY mewanti-wanti kader Demokrat untuk mematuhi garis kebijakan partai dan arahan pimpinan.

"Siapa yang tidak nyaman, dipersilakan tinggalkan Partai Demokrat," imbuh Anas.

Anas memimpin Partai Demokrat sejak Mei 2010, sebelum digantikan oleh SBY pada Februari 2013. Anas ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi sejak Januari silam. Ia dijadikan tersangka dalam dugaan korupsi proyek kompleks olahraga Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Februari 2013. Awal Maret lalu dia juga ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara pencucian uang.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI