Suara.com - Panglima perang Mimika, Yakobus Kogoya, menilai kampanye hitam (black campaign) tidak baik dilakukan oleh para pendukung calon presiden dan calon wakil presiden peserta Pemilu Presiden 2014.
“Karena hal tersebut mengajari masyarakat untuk saling membenci,” kata Yakobus kepada suara.com, Selasa (27/5/2014).
Seperti diketahui, menjelang Pemilu Presiden pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) maupun pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa diserang dengan kampanye hitam. Misalnya, Prabowo dikaitkan dengan isu penculikan dan pelanggaran HAM. Sedangkan Jokowi dikait-kaitkan dengan isu korupsi pengadaan bus Transjakarta.
Yakobus berharap Pemilu Presiden yang akan diselenggarakan 9 Juli 2014 nanti berjalan dengan terhormat sehingga mampu menghasilkan pemimpin yang baik.
Yakobus yang juga tokoh masyarakat adat Mimika menambahkan orang Papua akan menyambut baik pelaksanaan Pemilu Presiden dan akan siap menyukseskannya.
Terkait dengan potensi kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu Presiden di Papua, Yakobus mengatakan penyelenggaraan Pemilu Presiden akan bersih karena KPUD dan Panwas di sejumlah kabupaten telah diganti akibat kecurangan pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 lalu.
“Masyarakat tidak akan rusuh bila penyelenggara bersikap netral,” kata Yakobus.
Pemilu Presiden 2014 diikuti oleh dua pasangan kandidat. Yakni, pasangan Jokowi – JK yang diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI.
Pasangan tersebut akan berkompetisi dengan pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa yang diusung Partai Gerindra, PPP, PKS, PAN, Golkar, dan PBB.