SBY: Kampanye "Soft" sampai "Hard" Itu Wajar, Tapi Ada Batas

Siswanto Suara.Com
Selasa, 03 Juni 2014 | 13:51 WIB
SBY: Kampanye "Soft" sampai "Hard" Itu Wajar, Tapi Ada Batas
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Setkab.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan seruan moral kepada para peserta Pemilu Presiden maupun pendukungnya agar tidak menggunakan black campaign (kampanye hitam). Dengan demikian, proses pemilu berjalan damai dan fair.

"Memang dalam Pemilu Presiden tujuannya hanya satu, yaitu memenangkan pemilihan itu," kata Kepala Negara dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemantapan Pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 yang berlangsung di Istana Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (3/6/2014).

Itulah sebabnya, kata Presiden, diterapkan program dan strategi untuk mencapai kemenangan.

"Diterapkan siasat, cara, taktik yang luar biasa, inovatif, mulai dari soft sampai yang hard atau keras. Itu wajar," kata Kepala Negara.

Walau wajar, Kepala Negara mengingatkan bahwa strategi yang diterapkan untuk mencapai kemenangan di Pemilu Presiden 9 Juli 2014 tetap harus ada batasnya.

"Oleh karena itu, saya hanya pesan saja, salah satu dari dua itu akan jadi presiden 4,5 bulan lagi, akan memimpin kita semua. Tentu bagus kalau kompetisi ini dilakukan secara sehat sehingga masyarakat kita tidak dapat gambaran keliru," kata Presiden.

Presiden SBY khawatir bila proses Pemilu Presiden menggunakan cara-cara saling merusak dan menghancurkan, seperti black campaign, masyarakat akan memiliki pandangan yang tidak baik, dan dunia juga berpandangan keliru terhadap Indonesia.

"Khawatirnya, belum menang, tapi nama beliau-beliau itu sudah memberikan persoalan bagi 240 juta lebih rakyat," katanya.

"Harapan saya hanya itu. Mungkin ada yang bilang kompetisi secara ksatria, menang terhormat, banyak yang mencemoohnya, itu sesuatu yang kuno. Tapi saya percaya selalu ada jalan terbaik, ada batas. Tidak harus timbulkan luka yang dalam dan kerusakan yang tidak perlu," Presiden SBY menambahkan.

Pemilu Presiden diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa serta Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI