Ada kejadian menarik saat itu. Ebit pun menghentikan motornya dan berusaha menangkap pelaku yang saat hendak berlari meninggalkan sepeda motor.
"Waktu itu saya sudah siap-siap senjata kalau seandainya ia pakai senjata," katanya.
"Waktu saya tangkap, ia sempat mengaku anggota security. Tapi tak peduli, saya tangkap dia," kata Ebit seraya menambahkan sempat melayangkan bogem mentah ke muka pelaku.
Tapi, pelaku masih saja berusaha kabur. "Kamu lari, mati," kata Ebit.
Lokasi jatuhnya pelaku tak jauh dari Kantor Polsek Kebayoran Baru. Beberapa anggota polisi datang dan kemudian menggelandang pelaku ke kantor polisi.
Tak lama kemudian, Silfi tiba di kantor polisi setelah dijemput oleh Ebit. Mereka pun langsung dimintai keterangan, begitu juga dengan pelaku.
Penangkapan yang dilakukan Ebit dengan bantuan Vino dipuji-puji oleh para anggota Polsek Kebayoran Baru. Menurut mereka, tindakan tersebut patut menjadi teladan.
Siapa Briptu Ebit?
Siapa sesungguhnya Ebit, anggota polisi pemberani itu. Dia adalah ajudan Kasubdit Kasum Polda Metro Jaya. Di luar tugas, ia ikut berkomunitas. Ia bergabung di komunitas N 250, yaitu perkumpulan penggemar motor Ninja 250 CC.
"Saya berkomunitas untuk cari relasi, cari persaudaraan," kata lelaki berusia 27 tahun itu.
Mantan anak Pesantren Al Zaitun, Indramayu, Jawa Barat ini, mengaku sejak dulu memang hobi main motor. Bersama rekan-rekannya, terkadang di luar jam dinas, ia menyalurkan adrenalin di Sirkuit Sentul.
Ebit yang masuk polisi tahun 2007 itu mengaku sudah sekitar delapan kali menangkap jambret dan copet. Tapi pengalaman yang paling menegangkan adalah kasus yang baru saja ditanganinya. Ia mengibaratkan proses pengejaran jambret tadi seperti adegan film.
"Sumpah, saya sempat kepikiran istri di rumah," katanya.
Sedangkan Vino adalah marketing. Ia mengaku biasa-biasa saja setelah berhasil membantu menangkap penjahat.
Ia mengaku sudah dua kali ini terlibat pengejaran penjambret. Tapi, pada pengejaran yang pertama, 2012, tidak berhasil menangkap pelakunya.