Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengungkapkan dua isu yang tengah hangat di partai yang dipimpinnya.
"Kedua isu tersebut adalah Munas dan koalisasi merah putih," kata Aburizal dalam acara silaturahmi dan pembekalan kader Golkar terpilih dari Indonesia Timur, 26-27 Agustus 2014 di Manado, Sulawesi Utara.
Aburizal meyakini isu Munas di Partai Golkar ada yang sengaja menghembuskanya sehingga ia harus menegakkan aturan partai.
Aburizal menegaskan Munas akan diselenggarakan pada 2015 sesuai dengan keputusan Munas di Riau tahun 2009.
"Maka siapapun yang menjadi ketua umum, wajib melaksanakan keputusan tersebut yakni menggelar Munas pada 2015 sesuai dengan keputusan bersama sebelumnya," katanya.
Kemudian isu kedua adalah tentang Koalisi Merah Putih yang dibangun bersama dengan sejumlah partai saat pemilihan presiden yang lalu.
Aburizal mengusulkan agar Koalisi Merah Putih dipermanenkan dengan tujuan agar siapapun yang akan menjalankan tugas sebagai kepala pemerintahan tidak akan terlalu pusing saat bernegosiasi, terutama di DPR.
"Karena di Parlemen itu ada banyak keterwakilan partai, jadi akan banyak yang harus ditemui, tetapi jika hanya ada Koalisi Permanen maka tidak akan banyak orang yang ditemui untuk negosiasi cukup dua atau tiga orang saja," katanya.
Aburizal juga menegaskan Koalisi Merah Putih memiliki mukadimah yang tegas dan harus didukung semua kader Golkar. Ada empat prinsip yang dipegang Koalisi Merah Putih, yakni menjaga Pancasila, menjamin hak warga negara, Bhineka Tunggal ika dan check and balances.
Untuk itu, Aburizal minta semua kader Golkar dalam koalisi bila mengkritisi kebijakan pemerintah, tak sekadar mengkritisi. Tapi juga memberi solusi. Selain itu, bila kebijakan pemerintah pro rakyat, maka itu harus didukung. (Antara)