Pendukung Aburizal dari Indonesia Timur Tolak Percepatan Munas

Siswanto Suara.Com
Rabu, 27 Agustus 2014 | 08:57 WIB
Pendukung Aburizal dari Indonesia Timur Tolak Percepatan Munas
Ketua Umum Partai Golkar kumpulkan Ketua DPD di rumahnya di Jalan Mangunsarkoro, Jakarta Pusat, Senin, 25/8. [suara.com/Bowo raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepuluh pengurus Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar dari Indonesia Timur menyatakan menolak usulan mempercepat Munas pada Oktober 2014.

"Kami solid mendukung kepemimpinan Aburizal Bakrie dan menolak usulan untuk mempercepat Munas karena tidak sesuai AD/ART partai," kata Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara, Stevanus Vreeke Runtu, Rabu (27/8/2014).

Vreeke mengatakan 10 DPD I dari Indonesia Timur sepakat menyerahkan pelaksanaan Munas kepada Aburizal Bakrie pada 2015 karena hal itu sesuai aturan main.

Ia mengatakan 10 DPD I yang solid mendukung Aburizal Bakrie tersebut adalah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku Tenggara, Papua, dan Papua Barat.

Menurut Vreeke soliditas dari Indonesia Timur tak bisa diganggu gugat. Kesetiaan mereka, kata Vreeke, dinyatakan dalam silaturahmi yang dihadiri Aburizal bersama pengurus DPP Partai Golkar, seperti Fadel Muhammad, Theo Sambuaga, Yasin Limpo, Ali Muchtar Ngabalin, dan jajaran pengurus dari lainnya.

Penegasan dukungan juga disampaikan Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang menyatakan tetap komit mendukung kepemimpinan Aburizal hingga pelaksanaan Munas pada 2015.

Menurut Yasin, Munas harus dilaksanakan pada waktu yang sudah ditentukan sehingga berbagai usulan untuk melaksanakannya pada 2014 ini tak bisa diterima.

Percepatan Munas, antara lain didengungkan oleh Eksponen Ormas Tri Karya Golkar. Desakan ini muncul setelah Aburizal dinilai gagal membawa partai menjadi pemenang di Pileg 2014, kemudian ia gagal menjadi capres, lalu ia memutuskan mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tanpa dukungan semua kader, buntutnya terjadi pemecatan sejumlah kader yang dianggap tak sejalan dengan partai yang pro Prabowo. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI