575 Hektare Hutan Kalimatan Selatan Dilalap Api

Ardi Mandiri Suara.Com
Kamis, 25 September 2014 | 03:33 WIB
575 Hektare Hutan Kalimatan Selatan Dilalap Api
Ilustrasi kebakaran hutan. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Rakhmadi Kurdi mengungkapkan berdasarkan data kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan kini telah mencapai 575 hektare.

Menurut Rakhmadi di Banjarmasin, Rabu (24/9/2014), dari jumlah tersebut kebakaran lahan di dalam kawasan hutan 275 hektare, termasuk di dalamnya sekitar 50 hektare kebakaran yang terjadi di taman hutan rakyat Sultan Adam, dan 300 hektare lainnya yang terbakar, berada di luar kawasan hutan.

"Namun jumlah tersebut masih jauh lebih kecil, dibandingkan titik api dan kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur," katanya.

Dengan demikian, Rakhmadi memprediksi, kabut asap cukup tebal yang terjadi di sejumlah kawasan, dalam beberapa pekan terakhir, seperti di Kecamatan Gambut, Landasan Ulin, areal Bandara Syamsudin Noor, dan sebagian di Barito Kuala, bukan seluruhnya akibat kebakaran lahan dan hutan di kalsel.

Menurut Rakhmadi, tidak menutup kemungkinan kabut asap yang terjadi saat ini, merupakan kabut asap kiriman, dari provinsi tetangga, baik dari Kalteng maupun Kaltim.

"Kalau dilihat dari jumlah titik api, Kalsel paling sedikit, jadi kabut asap yang terjadi diduga karena kiriman dari Kalteng atau Kaltim yang titik apinya lebih banyak," kata Rakhmadi.

Terkait adanya dugaan aksi pembakaran lahan pihak perusahaan, Rahmadi mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan masyarakat maupun mengetahui langsung.

Semua insiden kebakaran lahan dan hutan dipicu oknum masyarakat yang melakukan pembukaan lahan dan sebagian lagi tidak disengaja.

"Kalau ada perusahaan yang melakukan pembakaran hutan dan lahan, tentu kita akan tindak," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Rusdiansyah, mengatakan pihaknya bersama Balai Teknologi Kesehatan Lingkungan (BTKL) melakukan pengukuran kualitas udara di sejumlah wilayah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI