ISIS Kelompok Teroris Paling Kaya di Dunia

Madinah Suara.Com
Jum'at, 24 Oktober 2014 | 07:21 WIB
ISIS Kelompok Teroris Paling Kaya di Dunia
Bendera Isis di atas pegunungan

Kelompok militan Islam ISIS tercatat sebagai organisasi terkaya di dunia dengan pendapatan mencapai puluhan juta dolar AS per bulan. Penghasilan ini didapat dari penjualan minyak mentah di pasar gelap.

Pejabat Kementerian Keuangan Amerika Serikat yang mengurusi informasi intelejen sumber finansial terorisme David Cohen mengatakan, ISIS setidaknya menerima satu juta dolar AS per hari dari minyak mentah yang didapat di Suriah dan Irak.

Selain minyak mentah, mereka juga memperoleh sumber keuangan dari penarikan pajak warga di wilayah yang dikuasainya dan juga dari uang tebusan tawanan. Karena diversifikasi sumber pendapatan tersebut, Amerika Serikat kesulitan untuk menghambat aliran dana ke kelompok ini.

"ISIS adalah organisasi teroris dengan sistem keuangan terbaik yang pernah kami hadapi," kata Cohen.

Sementara itu, Marwan Muasher, wakil kepala organisasi Carnegie Endowment for International Peace, mengatakan bahwa ISIS saat ini dinilai sebagai organisasi teroris paling kaya dengan sistem finansial paling rumit di dunia. Tidak seperti Al Qaeda, ISIS tidak mendapatkan uang dari sumbangan sukarela orang-orang kaya di negara-negara Arab.

Kelompok tersebut mampu menjual 50.000 barel minyak mentah per hari dan dijual dengan harga jauh di bawah pasaran kepada para perantara-beberapa di antaranya dari Turki, kemudian dijual kembali. Pembeli minyak mentah ISIS juga berasal dari pihak yang menjadi musuh di medan peperangan. Salah satunya adalah pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al-Assad.

Pada tahun ini, ISIS juga memperoleh 20 juta dolar AS dari hasil tebusan para tawanan. Selain itu, mereka juga menarik pajak dari pengusaha lokal melalui pemerasan. Salah satu upaya AS memotong aliran dana kelompom ini adalah melalui kerja sama dengan pemerintah Turki guna menghentikan penyelundupan minyak mentah.

"Para perantara, perusahaan pengolah, perusahaan transportasi dan semua pihak lain yang terlibat dalam perdagangan minyak ISIS harus tahu bahwa kami tengah bekerja keras mengidentifikasi mereka. Kami juga mempunyai cara untuk menghentikan mereka," kata Cohen.

"Mereka akan kesulitan menemukan bank yang mau memproses dan menyimpan uang hasil perdagangan minyak gelap,"lanjutnya.

Meskipun kaya raya, Cohen berkeyakinan bahwa dana yang dipunyai ISIS masih belum cukup untuk menjalankan layanan pemerintahan dasar di wilayah Irak yang mereka kuasai.

"Anggaran resmi pemerintah Irak bagi provinsi-provinsi yang dikuasai ISIS pada tahun ini lebih dari dua miliar dolar AS," tutupnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI